Kementan: Impor Daging dan Susu Bakal Disetop, Investor Peternakan Siap Masuk
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa pemerintah tidak ingin terus-menerus mengimpor daging hingga susu. Hal ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujdukan swasembada pangan, termasuk daging.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Kementan Heru Tri Widarto mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang bagi investor untuk masuk dan membangun peternakan di Indonesia.
“Enggak lah [impor daging dan susu terus-menerus], bahwa ekspertis mereka [Uni Eropa] itu kita butuhkan. Kalau perlu mereka investasinya di sini, membangun peternakan di sini,” kata Heru saat ditemui di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Adapun, Heru menyampaikan bahwa pemerintah tengah gencar menyiapkan lokasi sebagai upaya mengundang para investor agar masuk ke Indonesia, salah satunya dari Vietnam. Dia menjelaskan, keberadaan investor akan membuka arah Indonesia mewujudkan negara swasembada.
“Investor itu kan nanti bisa membuat peternakannya di sini, arahnya ke sana. Jadi bukan terus-terusan impor [sapi] gitu ya,” jelasnya.
Untuk itu, dia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya menarik investor agar berinvestasi di sektor pertanian di Indonesia. Adapun, investor yang dimaksud mencakup investor lokal maupun investor asing.
“Tapi intinya, kalau peternakan sekarang sedang digenjot investor untuk melakukan usaha peternakannya di Indonesia dari dalam maupun dari luar negeri. Ada beberapa yang dari dalam negeri dan ada beberapa juga yang dari luar negeri,” jelasnya.
Heru kembali menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
“Intinya arahan Pak Menteri adalah yang pertama soal swasembada pangan dan ke depan pasti akan mencapai swasembada daging,” terangnya.
Sebelumnya, Kementan membawa investor dari Vietnam untuk berinvestasi pada sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah.
Mentan Amran menjelaskan bahwa investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu, salah satunya untuk mendukung program minum susu gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Investornya, Alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden Terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024).
Perlu diketahui, investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Vietnam. Dia pun menjelaskan bahwa investor ini merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu.
“Kalau investasinya lancar, 3–5 tahun target produksinya 1,8 juta ton,” ungkapnya.