Kemlu: Kasus WNI di Kamboja Meningkat, Cenderung Ada Normalisasi Online Scam
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat adanya lonjakan jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Kamboja. Hingga September 2024, sebanyak 123 ribu WNI datang ke Kamboja.
"Berdasarkan data imigrasi Kamboja juga tercatat hingga bulan September 2024 ada 123.000 WNI kita yang berkunjung ke Kamboja. Ini ada peningkatan 32% dibanding tahun lalu," kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Selain itu, kata Judha, jumlah kasus WNI di Kamboja pun turut meningkat. Dia menyampaikan ada 2.321 kasus ditangani pada 2024.
"Dari sisi jumlah kasusnya juga meningkat, tercatat ada 2.321 kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh ini meningkat 122,3% dari angka tahun sebelumnya. Di mana dari 2.321 itu 1.761 atau 77% merupakan kasus-kasus yang terkait dengan penipuan online," jelasnya.
Judha menyampaikan hal ini memberikan gambaran terkait besarnya kasus-kasus WNI di Kamboja. Terutama, kata dia terkait dengan penipuan online untuk bekerja di Kamboja.
"Kami melihat ada kecenderungan normalisasi industri online scam ini menjadi sebuah bentuk mata pencarian baru," ujarnya.
"Kami melihat bahwa beberapa layanan iklan lowongan kerja ke luar negeri yang terkait dengan online scam yang dahulu itu menggunakan modus penipuan menawarkan bekerja sebagai customer service atau sebagai marketing dengan gaji 1.000-1.200 USD, namun end up di sana dipaksa untuk melakukan scamming," sambungnya.
Bahkan, kata dia, terdapat sejumlah iklan yang telah terus terang menawarkan bekerja sebagai scammer atau penipu. Bahkan, dia mengatakan beberapa WNI yang berangkat ke Kamboja sudah ditawari sebagai scammer.
"Kami juga mencatat kasus yang sedang kami tangani dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan memang berangkat sudah ditawari sejak awal bekerja sebagai scammer," jelasnya
"Jadi ini salah satu indikasi yang kita lihat bahwa industri ini berkembang dan kemudian menjadi sebuah bentuk mata pencarian baru," imbuh dia.