Kenang Murdaya Poo, Menag: Tokoh yang Perkuat Harmoni Antarumat Beragama

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pengusaha sekaligus tokoh umat Buddha Indonesia, Murdaya Widyawimarta Poo.
Nasaruddin mengatakan, Murdaya Poo merupakan tokoh umat Buddha yang aktif memperkuat ikatan antarumat beragama di Indonesia.
"Beliau adalah tokoh yang selama ini aktif menjalin komunikasi dan memperkuat harmoni antarumat beragama di Indonesia," ujar Nasaruddin dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Nasaruddin berharap, segala jasa dan pengabdian yang dilakukan Murdaya semasa hidup dapat memberikan kebaikan bagi semua.
"Semoga segala jasa dan pengabdiannya menjadi amal kebajikan," kata Nasaruddin.
Murdaya Poo dikenal sebagai Ketua Dewan Pengawas DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Menag menerima kunjungan dari Keluarga Besar Walubi di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin.
Dalam pertemuan itu, Koordinator Bakti Sosial Waisak Nasional, Jeffri S Tanudjaja menyampaikan permohonan izin kepada Menag untuk pelaksanaan kremasi almarhum di Graha Padmasambhava Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Atas nama keluarga besar Walubi, kami menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Bapak Murdaya Widyawimarta Poo. Beliau adalah panutan bagi umat Buddha di Indonesia. Sabbe Sankhara Anicca, segala sesuatu yang terbentuk adalah tidak kekal," kata Jeffri.
Sebagai informasi, Murdaya Poo meninggal dunia pada 7 April 2025 dalam usia 84 tahun.
Murdaya juga tercatat sebagai pemilik PT Metropolitan Kentjana, perusahaan properti pengembang kawasan elite Pondok Indah dan Puri Indah di Jakarta.
Selain itu, Murdaya Poo pernah berkiprah di dunia politik dengan menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meski akhirnya dia dipecat dari partai berlambang banteng tersebut.