Kepala OIKN Ungkap Jokowi Ingin Lebih Sering Berkunjung ke IKN
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Ke-7 Joko Widodo akan lebih sering berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, kunjungan akan lebih dahulu melihat jadwal Jokowi.
Basuki mengaku baru berkomunikasi dengan Jokowi sekitar dua hari lalu.
"Terakhir beliau waktu saya komunikasi dengan beliau dua hari yang lalu. Saya bilang, ‘Pak, Bapak enggak ke sana (IKN).’ (Beliau menjawab), ‘Oh, iya. Nanti kita lihat jadwalnya, tapi beliau memang ingin lebih sering ke sana," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Basuki mengaku bakal berkomunikasi dengan Jokowi mengenai IKN, meski sejauh ini diskusi belum dilakukan.
Diskusi itu menyangkut program-program terkait pembangunan IKN.
"Oh, iya (akan ada komunikasi). (Khususnya dalam bidang) Programing-nya, kan. Oh iya (tetap komunikasi intens), beliau tetap pemimpin kita," ucap Basuki.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Presiden Prabowo menargetkan dirinya untuk mengejar pembangunan lembaga legislatif, yudikatif, hingga prasarana dasar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) selesai dalam kurun waktu empat tahun.
Basuki menyampaikan, Prabowo tidak memberikan arahan bahwa pembangunan IKN diperlambat. Ia justru menyebut pembangunan ibu kota masa depan itu terus dilanjutkan.
Basuki pun mengaku siap melaksanakan perintah Presiden, selama program dan anggarannya sudah dialokasikan.
"Selama itu ada programnya, ada anggarannya, saya kerjakan. Kan sudah tahu gayanya saya kerja, kan? Enggak (dilambatkan), justru beliau minta supaya selesai 3-4 tahun, kan," ucap Basuki.
"Iya, (selesai yudikatif dan legislatif), termasuk ekosistemnya prasarana dasar dan lainnya, huniannya, perkantorannya, perkantoran kementerian, semua harus disiapkan," imbuhnya.
Sejauh ini, kata dia, sudah ada beberapa investor yang berminat membenamkan investasi baru di sana.
Tercatat hingga peletakan batu pertama atau groundbreaking kedelapan, nilai investasi yang diterima mencapai Rp 58 triliun.
"(Investor) yang berminat sudah banyak. Jadi saya kira tidak (hanya Kawasan Inti Pusat Pemerintahan/KIPP saja yang dibangun sampai 4 tahun ke depan), karena ada beberapa investor yang mungkin sudah minat, di wilayah II juga sudah ada," ungkap Basuki.