Kepala SMAN 70 Jakarta Buka Suara Terkait Dugaan Bullying Siswa
Seorang siswa Kelas X SMAN 70 Jakarta, inisial ABF, diduga menjadi korban perundungan oleh kakak kelas. Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, buka suara terkait kejadian tersebut.
Sunaryo membenarkan adanya kejadian perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Pihaknya telah memanggil korban dan para pelaku beserta orang tuanya masing-masing.
"Benar adanya kami dari pihak sekolah sudah mengetahui dan melakukan penanganan mulai dari konfirmasi memanggil korban, orang tua korban, para pelaku, orang tua para pelaku," ujar Sunaryo, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).
Sunaryo mengatakan rencana selanjutnya pihaknya akan melakukan mediasi dengan para orang tua korban dan terduga pelaku. Mediasi akan digelar pada Jumat (13/12).
"Besok kami akan mediasi dengan orang tuanya," tambahnya.
Ia menambahkan pihaknya melakukan upaya-upaya terkait kejadian ini. Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan.
"Karena banyak maka ada proses yang kami lalui sejak tanggal 4 Desember sampai saat ini kami melakukan koordinasi dengan sudin dan dinas," ujar Sunaryo.
Sebelumnya orangtua korban berinisial ABF telah melaporkan perundungan yang dilakukan oleh inisial F tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kejadian perundungan itu dilaporkan pada Rabu, 4 Desember 2024 dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, korban ABF di-bully di dalam kamar mandi sekolah saat jam sekolah tengah berlangsung. Korban awalnya dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.
"Menurut keterangan dari pelapor adalah orang tua dari anak yang di bawah umur. Ini berawal dari korban dipanggil oleh teman kelasnya dan kemudian setelah sampai di lantai dua, yang pastinya di toilet, di situ sudah ada beberapa orang kakak kelasnya. Kemudian terjadilah kejadian yang dilaporkan," kata Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma.
Setibanya di dalam toilet, tangan ABF ditarik oleh terduga pelaku F. Kemudian keduanya terlibat cekcok di dalam toilet hingga F diduga memukul tubuh ABF sampai terjatuh.
ABF kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali dianiaya oleh teman-teman F yang sudah berada di sekitar toilet. Sepatu dan ponsel dari korban juga diambil oleh para pelaku. Korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.