Kepemimpinan Mardiono di PPP Dinilai Tak Sehat, Jabat Plt Ketum Terlalu Lama
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menganggap kepemimpinan Muhamad Mardiono di partainya tidak sehat.
Ia mengatakan, Mardiono menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP terlalu lama.
Baginya, PPP harus segera menjalankan muktamar untuk menjadi ketua umum definitif yang dipilih oleh kader.
“Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menahkodai partai. Plt Ketum PPP kali ini adalah Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat,” ujar Rommy dalam keterangannya pada Kompas.com, Sabtu (14/12/2024).
Ia mengungkapkan, para pimpinan majelis di PPP sudah mengirimkan surat dan meminta muktamar segera dilaksanakan.
Tapi, surat itu tidak mendapatkan jawaban apapun dari jajaran kepemimpinan PPP saat ini.
Bahkan, ia mengatakan Mardiono sendiri yang terus mencoba untuk menunda berjalannya muktamar.
“Para pimpinan majelis sudah menyerukan untuk menyegerakan muktamar sejak berbulan-bulan silam. Namun, Plt Ketua Umum terus berkilah menunda dengan berbagai alasan,” tuturnya.
“Terakhir, surat para pimpinan majelis pada Oktober 2024 meminta agar muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini,” sambung dia.
Terakhir, Rommy meminta agar forum Mukernas PPP yang berlangsung di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta hingga nanti malam memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan muktamar.
“Yang diharapkan sesuai dengan permintaan para pimpinan majelis, yaitu pada bulan Februari 2025,” imbuh dia.