Kepuasan Publik ke Prabowo-Gibran Tinggi, PAN: Pendorongnya Program MBG
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Eddy Soeparno mengapresiasi hasil survei Libang Kompas yang menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat tinggi.
Wakil Ketua MPR RI ini menilai, pendorong utama kepuasan publik yang tinggi lantaran pelaksanaan program unggulan makan bergizi gratis (MBG).
"Memang kita bisa lihat bahwa salah satu pendorong utamanya adalah diberlakukannya secara cepat program makan bergizi gratis sesuai dengan janji kampanye Pak Prabowo," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2025).
Eddy menyebut, program unggulan Prabowo itu juga mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.
Selanjutnya, menurut Eddy, tingkat kepuasan publik bisa tinggi lantaran Prabowo mendengar aspirasi masyarakat, khususnya soal wacana kenaikan PPN menjadi 12 persen.
Pada akhir tahun, Presiden RI akhirnya membatalkan kenaikan PPN itu dan hanya menerapkannya kepada barang mewah.
"Beliau sangat aspiratif mendengarkan keinginan masyarakat sehingga terjadi penundaan PPN 12 persen. Nah, ini juga salah satu dari bukti Pak Prabowo mendengarkan masyarakat," tuturnya.
Selain itu, Eddy juga menyorot soal kebijakan Prabowo yang berpihak kepada masyarakat kecil, seperti program penghapusan utang petani, nelayan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Yang jumlahnya juga tidak kecil, Rp 11 triliun, yaitu merupakan salah satu cara bagi beliau agar UMKM kita bisa berkembang tanpa dibebani oleh utang masa lalu," kata Eddy.
Dalam kesempatan yang sama, Eddy menilai tantangan pemerintahan Prabowo-Gibran ada di sektor ekonomi.
Namun, ia yakin Prabowo memiliki formula yang baik agar ekonomi di Indonesia bisa bergerak secara cepat.
"Terutama dari aspek hilirisasi untuk menambah nilai sehingga pendapatan negara juga tentu bertambah. Kita juga nanti akan melihat bahwa swasembada pangan, swasembada energi itu juga akan menguatkan sedikit ekonomi kita sehingga kita mungkin berkurang ketergantungannya kepada impor," imbuhnya.