Kerangka Atap GOR Indoor Manahan Solo Berkarat

Kerangka Atap GOR Indoor Manahan Solo Berkarat

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, terus mengawasi proyek lanjutan pembangunan GOR Indoor Manahan.

Proyek yang didanai dengan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) senilai Rp 45 miliar ini saat ini masih memerlukan perbaikan pada struktur kerangka atap.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono menjelaskan, perbaikan ini diperlukan untuk menyempurnakan pekerjaan sebelumnya.

"Kok ini kebetulan ada kendala. Pekerjaan sebelumnya itu yang membuat kita agak kurang sreg (kurang cocok). Tapi tetap kita usahakan melakukan langkah-langkah perbaikan secepatnya," ungkap Budi saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2025).

Budi menambahkan, pihaknya telah meminta pelaksana proyek untuk segera memperbaiki kerangka atap GOR Indoor Manahan.

"Kemarin kan sudah dilakukan pembahasan. Kita harap nanti kekurangsempurnaan kerangkanya yang dulu segera kita perbaiki, bisa kita atasi. Rekanan yang mengerjakan sekarang kita minta untuk memperbaiki struktur atapnya dulu," ujarnya.

Seharusnya, kerangka atap GOR Indoor Manahan setelah terpasang harus ditutup dengan genteng atau material sejenis.

Namun, hingga saat ini, kerangka tersebut masih terbuka, sehingga beberapa bagian telah berkarat akibat terpapar hujan.

"Sebenarnya dulu sudah sesuai perencanaan. Karena sudah cukup lama dikerjakan tahun 2022, harusnya langsung ditutup. Karena tidak ditutup, akhirnya kena hujan. Ada beberapa bagian kita lihat ada yang sudah berkarat," jelas Budi.

Dia menambahkan, kerangka atap GOR Indoor Manahan direncanakan akan dipasang videotron, yang akan menambah beban pada rangka atap.

"Karena nanti kerangkanya akan dipasang videotron, sehingga nanti ada tambahan beban. Jangan sampai nanti tambahan beban ini tidak bisa ditopang oleh kerangka tersebut," tandasnya.

Sebagai informasi, Pemkot Solo di bawah kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka sebelumnya mendapatkan dana hibah dari Pemerintah UEA sebesar Rp 230 miliar.

Selain untuk pengerjaan fisik, dana hibah tersebut juga dimanfaatkan untuk pengadaan peralatan IKM Semanggi, pengadaan peralatan IT di sekolah-sekolah, dan bantuan sosial.

Sumber