Keributan Besar di Bima, Pembakar 6 Motor Warga Terus Diburu

Keributan Besar di Bima, Pembakar 6 Motor Warga Terus Diburu

BIMA, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memburu pelaku pembakaran enam sepeda motor milik warga asal Sumba.

Pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah warga setempat sebagai buntut dari kasus pelecehan seksual yang terjadi di Pasar Raya Tente.

Aparat mengaku tidak hanya menggelar proses hukum terhadap dua terduga pelaku pelecehan seksual yang telah ditangkap, tetapi juga menindaklanjuti laporan warga Sumba terkait pembakaran motor.

"Iya, sama-sama kita proses," ungkap Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Abdul Malik menjelaskan saat dikonfirmasi di Bima, Sabtu (18/1/2025).

Dalam proses penyelidikan, Abdul Malik menyampaikan, sudah ada empat orang saksi yang dimintai keterangan.

Penyidik juga akan mencari alat bukti lain untuk melengkapi berkas dan menggelar perkara. "Masih kita cari alat bukti lain lagi, setelah itu kita gelar perkara," ujar dia.

Hingga saat ini, barang bukti yang sudah diamankan adalah bangkai sepeda motor milik warga Sumba yang dibakar.

Pembakaran sepeda motor ini terjadi pada Rabu (15/1/2025), dan diduga merupakan reaksi terhadap kasus pelecehan seksual yang menimpa FA (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Bima, Suryadin, menjelaskan, FA diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria asal Sumba saat berbelanja di Pasar Raya Tente.

"Terjadi tindak pidana pelecehan seksual yang diduga dilakukan warga Sumba yang tinggal di Pasar Tente terhadap FA," kata Suryadin, Kamis (16/1/2025) lalu.

Kasus ini menyoroti masalah serius terkait keamanan dan perlindungan warga, serta dampak dari tindakan kekerasan yang berujung pada pembakaran properti.

Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menyelesaikan penyelidikan dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Sumber