Kesedihan, Pesan, dan Kenangan Mengiringi Kepergian Yusri Yunus Pagi itu...
JAKARTA, KOMPAS.com - Brigjen Pol (Purn) Yusri Yunus telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa pada Minggu (19/1/2025).
Sehari berselang atau pada Senin (20/1/2025) pagi, jenazah Yusri dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Ratusan pelayat yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan rekan seprofesi pun mengiringi kepulangan Yusri menuju tempat peristirahatan terakhir.
Isak tangis mewarnai suasana di TPU Tanah Kusir pagi itu. Di setiap sudut pandang, air mata para pelayat mengalir, mengenang sosok yang telah banyak berjasa.
Beberapa pelayat mengenakan kacamata hitam, berharap bisa menyembunyikan kesedihan mereka yang mendalam akibat perpisahan ini.
Yusri Yunus mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium empat yang terdeteksi pada Juli 2024.
Selama melawan penyakitnya itu, Yusri harus melakukan perjalanan rutin ke Singapura untuk menjalani perawatan.
"Beliau kanker stadium empat. Kemari berobat di Singapura. Ya sudah kehendak Allah, makanya dibawa pulang ke RSCM atas permintaan beliau, ibu saya, dan kami sekeluarga," kata Yusran Yunus, kakak Yusri saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Senin (20/1/2025).
Pada Oktober 2024, kesehatan Yusri sempat membaik. Namun, Tuhan berkehendak lain meski ia sempat dirawat di RSCM Kencana selama beberapa hari terakhir.
Adik Yusri, Yuanita mengatakan, kanker yang diderita oleh sang kakak semula terdeteksi sebagai kanker tulang. Akan tetapi, nyatanya kanker itu berpusat di paru-paru.
"Terakhir beliau ke Singapura bulan Januari kemarin dan kami masukkan RSCM satu minggu di Jakarta. (Kanker) dari tulang terdeteksi dulu, tapi ternyata main-nya di paru-paru," kata Yuanita saat ditemui di tempat yang sama, Senin.
Isak tangis pelayat semakin pecah ketika jenazah jasad Yusri dikebumikan. Dalam kesempatan itu, Yusran menyampaikan pesan perpisahan dengan sang adik bercampur doa.
"Aci (Yusri), kami ikhlas padamu. Ya Allah terima lah adik kami. Dia orang baik, saya kakaknya. Saya tau adik saya dari kecil, adik saya pekerja keras. Insyallah Jasadmu diterima oleh Allah," kata Yusran.
Selain itu, Yusran juga menitipkan pesan kepada sang adik untuk menemani sang ayah di kehidupan setelah kematian.
Sontak hal itu kembali membuat orang-orang yang mendengarnya menangis dan ada yang berusaha menyembunyikan tangis mereka di balik kacamata hitam.
"Temani Bapak di sana Ci. Ucapkan Assalamualaikum sama Bapak. Kami juga enggak tahu kapan waktunya kami sama seperti engkau," tambah dia.
Saat menyampaikan pesan perpisahan, Yusran kembali mengingat kenangan abadi antara dirinya bersama Yusri.
Selain itu, Yusran menilai Yusri sebagai orang yang bersamanya sejak kecil dan tumbuh bersama menjadi prajurit. Namun, Yusran memilih untuk mengabdi di TNI, berbeda dengan Yusri yang di Kepolisian.
"Wah (kenangan) banyak banget. Saya dulu sama-sama tidur sama dia, waktu masih kecil, masih SD sama beliau," kata Yusran.
Yusran mengaku kagum dengan adiknya yang memiliki banyak relasi yang baik dengan orang-orang.
Selain itu, Yusran menilai Yusri sebagai sosok pekerja keras. Maka dari itu, kepergiannya meninggalkan kesedihan di hati Yusran.
"Yang saya kagum dan saya pun tidak akan mampu adalah silaturahmi. Dia mau mengumpulkan rekan-rekannya itu. Kita bisa lihat sekarang ini, yang dateng sekarang orang-orang yang dikumpulkan sama dia. Begitu banyaknya," tambah Yusran.
Kini Yusri telah berpulang ke pangkuan Tuhan. Semoga semua nilai-nilai yang dia perjuangkan dapat menjadi teladan bagi institusi kepolisian saat ini. Yusri, terima kasih.