Ketidaktahuan ART di Cipete, Cuci Mortir yang Ditemukan Lalu Simpan Dalam Kamar Berbulan-bulan

Ketidaktahuan ART di Cipete, Cuci Mortir yang Ditemukan Lalu Simpan Dalam Kamar Berbulan-bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan mengejutkan terjadi di sebuah rumah kosong di Cipete, Jakarta Selatan, yang melibatkan seorang asisten rumah tangga (ART), Mulyono Suprapto (45).

Mulyono baru-baru ini melaporkan temuan dua benda yang menyerupai mortir, yang sebelumnya ditemukan di sebuah gudang rumah milik mendiang majikannya.

Penemuan ini terjadi pada Juli 2024, namun baru dilaporkan kepada pihak berwenang pada 24 Desember 2024.

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan, dua benda tersebut awalnya tidak dikenali oleh Mulyono sebagai mortir.

Setelah penemuan itu, Mulyono sempat mencuci dua benda diduga mortir tersebut menggunakan sabu. Bahkan, ia menggunakan sikat kawat sebagai alat pencuci.

"Setelah menemukan dua buah benda diduga mirip mortir di gudang, lalu mengambilnya, dicuci menggunakan sabun dan sikat kawat," kata Ade Ary, Rabu (25/12/2024).

Mulyono sempat berpikir bahwa dua benda itu hanyalah barang pajangan. Ia mengaku tidak mengetahui benda itu bisa berbahaya.

Dengan begitu, Mulyono tidak melaporkan dua benda berbahaya yang ditemukannya itu.

"Alasan pelapor baru melaporkan penemuan barang diduga mirip mortir tersebut karena tidak tahu dan hanya menganggap barang pajangan," ungkap Ade Ary.

Sebelum melaporkan penemuan itu, Mulyono sempat menyimpan kedua benda yang diduga mortir tersebut selama berbulan-bulan di dalam kamar.

"Disimpan di dalam kamar pelapor," kata Ade Ary.

Setelah melapor, tim penjinak bom Gegana Polda Metro Jaya turun tangan untuk mengamankan dua benda tersebut.

Petugas juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan dan di kamar-kamar rumah, namun tidak menemukan benda berbahaya lainnya.

"Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan dan di kamar-kamar di dalam rumah dengan hasil nihil," pungkas Ade.

(Reporter Achmad Nasrudin Yahya, Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama)

Sumber