Ketika Dua Oknum Percetakan Gelapkan Voucer Tiket Film Sorop, Dijual di Medsos Seharga Rp 15.000

Ketika Dua Oknum Percetakan Gelapkan Voucer Tiket Film Sorop, Dijual di Medsos Seharga Rp 15.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua oknum percetakan berinisial H (23) dan Y (48) diduga menggelapkan voucer tiket film "Sorop" yang diproduksi oleh rumah produksi MD Pictures.

Atas kejadian ini, pihak MD Pictures melaporkan H dan Y ke Polsek Kemayoran pada Kamis (5/12/2024) lalu.

Chief Distribution Officer MD Pictures, Rivki Morais (35) mengungkapkan, H dan Y diduga menjual voucer film "Sorop" yang dijadwalkan tayang pada 19 Desember 2024 mendatang.

"Voucer ini untuk tiket menonton. Jadi, voucernya dijual-belikan di media sosial tanpa sepengetahuan kami," jelas Rivki saat ditemui di Polsek Kemayoran, Kamis (12/12/2024) malam.

Pihak MD Pictures, kata Rivki, menemukan bahwa H dan Y telah menjual voucer tiket melalui akun media sosial.

Namun, Rivki menyatakan pihaknya belum dapat menentukan jumlah kerugian yang ditaksir, karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami belum tahu potensi kerugiannya. Justru belum dinyatakan. Saat ini masih tahap pemeriksaan (dua oknum), kami masih cek untuk detailnya," ucapnya.

Y mengungkapkan, dirinya dan H hanya menjual 33 voucer tiket melalui media sosial.

Ia mengaku tidak berniat untuk menjual voucer tiket film yang didapatkannya dari bos di percetakan.

"Saya kan berhubung kerja di percetakan, bagian serabutan, itu pun hanya sebatas ambil tiga biji. Niat saya bukan mau jual, tadinya mau buat nonton keluarga," kata Y kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis.

Namun, karena desakan ekonomi, Y akhirnya menjual tiga voucer tiket tersebut.

"Karena keadaan, ternyata tiket itu ada yang mau beli, saya jual, cuma Rp 15.000," kata dia.

Sementara H mengaku mendapatkan 30 tiket di tempat percetakan yang sama dengan Y.

"Saya menjual ke teman saya, katanya butuh voucer tiket. Karena kebutuhan, saya kasih 30 voucer. (Per voucher) enggak tahu berapa, saya terima uang Rp 300.000-400.000," ujar H.

H mengaku tidak mengetahui ada penadah. Ia hanya menjual voucer tiket film tersebut ke temannya.

"Dapatnya dari kerjaan di percetakan," ujar H.

H dan Y meminta berdamai dengan MD Pictures usai dilaporkan atas dugaan penggelapan voucer tiket film "Sorop".

"Mudah-mudahan dari pihak MD mau kekeluargaan," ucap H disetujui Y.

Sementara itu, Rivki mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan kesepakatan kelanjutan proses hukum ini.

"Kami memantau perjalanan ini, baru melihat dulu (menunggu penyelidikan polisi). Karena ini masih berjalan pemeriksaannya jadi semoga diberikan hasil yang baik," kata Rivki.

(Penulis Firda Janati | Editor Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Sumber