Ketika Persatuan Anak Abah dan Ahokers Dianggap Karunia Tuhan untuk Jakarta...

Ketika Persatuan Anak Abah dan Ahokers Dianggap Karunia Tuhan untuk Jakarta...

JAKARTA, KOMPAS.com  – Momentum pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menjadi titik balik penting bagi relawan Anak Abah dan Ahokers.

Setelah beberapa tahun berada di pihak yang berseberangan, kedua kelompok ini kini bersatu mendukung pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.

Paslon Pramono-Rano, didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuanan (PDI-P) untuk maju dalam memperebutkan kursi pimpinan Jakarta, bersaing dengan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Perwakilan relawan "Anak Abah Plus,", Nova menyebut persatuan ini sebagai sebuah karunia Tuhan yang membawa harapan baru bagi Jakarta, dengan memperjuangkan hak masayarakat.

“Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” ujar Nova dalam konferensi pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Persatuan ini menjadi hal yang luar biasa mengingat sejarah panjang perseteruan antara Ahokers, pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anak Abah, pendukung Anies Baswedan.

Ketegangan yang mencuat pada Pilkada 2017 setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama sempat membuat hubungan kedua kelompok memburuk.

Namun kini, kedua pendukung Anies dan Ahok justru bersepakat untuk melangkah bersama demi Jakarta yang lebih baik.

“Kami (Anak Abah dan Ahokers) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” tegas Nova.

Nova juga menekankan bahwa baik Ahokers maupun Anak Abah terdiri dari individu-individu progresif yang memperjuangkan nasib kaum marjinal.

Mereka yakin persatuan ini akan memperkuat perjuangan melawan kepentingan oligarki yang selama ini mencoba memecah belah.

Di tengah keyakinannya Pilkada ini yang akan berakhir dalam satu putaran, Nova memastikan relawan Anak Abah Plus tetap siaga mengawal proses rekapitulasi hingga pelantikan pada 7 Februari 2025.

“Tidak ada dua putaran. Karena kami sudah lihat rekapitulasi kecamatan. Hasilnya 50,07 persen dan kami akan kawal itu sampai pelantikan,” kata Nova.

Pilkada 2024 ini menjadi bukti bahwa perbedaan politik masa lalu dapat diatasi ketika ada niat bersama untuk membangun.

Persatuan Anak Abah dan Ahokers, seperti yang disampaikan Nova, adalah karunia yang memberikan harapan baru bagi Jakarta.

Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga mengakui adanya persatuan ini.

Keputusan para pendukungnya untuk bergabung dengan Ahokers bukan sekadar simbolis.

“Banyak teman-teman seperjuangan kemarin, apakah itu relawan, apakah itu simpatisan yang kemudian juga disebut dengan nama Anak Abah, yang kemudian ikut bersama-sama dalam rombongan ini,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, Jumat (29/11/2024).

Namun, Anies menegaskan bahwa keputusannya mendukung Pramono-Rano bukan hanya demi persatuan dua kelompok, tetapi murni berangkat dari keresahannya terhadap masa depan Jakarta.

“Keterpanggilan saya untuk terlibat itu bukan semata-mata soal, ‘oh ini persatukan kelompok-kelompok A, kelompok B, kelompok C’, bukan. Tapi ini soal bagaimana masa depan rakyat Jakarta, khususnya yang hari ini masih lemah,” tegas Anies.

(Reporter Baharudin Al Farisi, Achmad Nasrudin Yahya | Editor Akhdi Martin Pratama)

Sumber