Ketua Komisi X DPR Setuju Jam Olahraga di Sekolah Ditambah: Bantu Atasi Stres

Ketua Komisi X DPR Setuju Jam Olahraga di Sekolah Ditambah: Bantu Atasi Stres

Menpora Dito Ariotedjo mengungkapkan keinginan Presiden Prabowo Subianto menambah jam olahraga di sekolah. Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian setuju ada penambahan jam olahraga di sekolah karena bisa berdampak positif terhadap berbagai aspek terutama kesehatan para siswa.

"Peningkatan jam pelajaran olahraga di sekolah menjadi isu penting yang berdampak pada berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan karakter siswa," kata Hetifah kepada wartawan, Rabu (11/12/2024).

"Saya secara pribadi mendukung kebijakan ini karena selaras dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa. Data menunjukkan manfaat olahraga yang signifikan, seperti mendorong gaya hidup sehat, menurunkan risiko obesitas, dan membantu mengatasi stres," lanjutnya.

Hetifah mengingatkan sebelum mewujudkan hal tersebut, sekolah perlu memperhatikan sejumlah aspek. Dari kurikulum, fasilitas olahraga, hingga kapasitas tenaga pengajar.

"Selain itu, peningkatan waktu olahraga juga dapat membantu siswa mengembangkan bakat di bidang olahraga. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan upaya lainnya. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah dampaknya terhadap kurikulum, ketersediaan fasilitas olahraga di sekolah, serta kesiapan tenaga pengajar," ucapnya.

"Penambahan jam olahraga berpotensi mengurangi waktu untuk mata pelajaran inti atau kegiatan non-akademis jika tidak dikelola dengan bijak. Selain itu, masih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, yang belum memiliki fasilitas memadai, sementara guru olahraga yang kompeten juga masih terbatas," jelasnya.

Hetifah kemudian mengusulkan agar wacana penambahan jam olahraga di sekolah dilakukan uji coba secara terbatas. Uji coba untuk mengukur efektivitas penambahan jam olahraga terhadap siswa sebelum ditetapkan secara merata ke semua sekolah di Indonesia.

"Uji coba terbatas, lakukan implementasi awal di beberapa sekolah untuk mengukur efektivitasnya sebelum diterapkan secara nasional," kata Hetifah.

Dia juga minta beban belajar siswa untuk disesuaikan. Dia menilai pendekatan holistik penting dilakukan dalam sistem pendidikan antara kesehatan fisik dan pencapaian akademik demi terciptanya generasi cerdas dan berkarakter.

"Peninjauan beban belajar. Tambahan jam olahraga harus disertai penyesuaian beban belajar siswa agar tidak memberatkan. Peningkatan fasilitas dan kualitas guru pastikan sekolah memiliki fasilitas olahraga yang memadai dan guru yang kompeten. Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan kebijakan memberikan dampak positif bagi siswa," ucapnya.

"Penting bagi sistem pendidikan kita untuk mengadopsi pendekatan holistik yang seimbang antara kesehatan fisik dan pencapaian akademik. Dengan perencanaan yang matang, peningkatan jam olahraga dapat menjadi langkah strategis dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter," imbuhnya.

Sebelumnya, Menpora Dito Ariotedjo mengungkap rencana peluncuran Gerakan Indonesia Bugar saat rapat bersama Presiden Prabowo Subianto. Prabowo, kata Dito, juga menginginkan hal tersebut.

"Tadi Presiden memantau update perkembangan yang dijalankan Kemenpora tadi khususnya, ini kita akan meluncurkan Gerakan Indonesia Bugar, ayo gerak bersama kementerian pendidikan," kata Dito kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/22).

"Di mana itu dalamnya itu kebijakan terkait penambahan jam olahraga dan jam gerak, ekstrakurikuler olahraga, dan juga gerakan dasar senam akan dikembalikan juga, Pak Presiden sangat menginginkan hal itu," lanjutnya.

Dito belum mengetahui gerakan olahraga apa yang nantinya akan diterapkan. Yang pasti, menurutnya, gerakan-gerakan dasar yang bisa membentuk bibit-bibit atlet.

"Nanti ada mungkin kita padukan dengan kebutuhan dasar senam gimnastik, jadi ini sekaligus bagaimana membentuk bibit bibit atlet sejak dini, dari tingkat pendidikan paling bawah," ujarnya.

Program ini bertujuan memacu para siswa untuk bergerak dan berolahraga. Prabowo, menurut Dito, menginginkan olahraga itu dilakukan minimal 1 jam per hari.

"Bagaimana memacu para siswa siswi ini kembali bergerak dan juga jam olahraga ditingkatkan dan juga membudayakan olahraga makin banyak lagi, tadi Bapak Presiden bahkan menginginkan per hari minimal bisa 1 jam targetnya, tapi akan kita lakukan secara bertahap," ujarnya.

Tonton juga video Respons Komisi X DPR Terkait Wacana RUU Perlindungan Guru Kami Terbuka

[Gambas Video 20detik]

Sumber