Ketua Komisi X soal Merdeka Belajar: Jangan Ganti Menteri, Kurikulum Diganti

Ketua Komisi X soal Merdeka Belajar: Jangan Ganti Menteri, Kurikulum Diganti

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian merespons harapan Mendikbud Ristek periode 2019-2024 Nadiem Makarim agar kurikulum Merdeka Belajar dilanjutkan. Hetifah menyebutkan kebijakan mengganti kurikulum tidak mesti dilakukan saat ada pergantian di posisi menteri bidang pendidikan.

"Ya tentu saja satu kebijakan yang mungkin menjadi unggulan dari kementerian sebelumnya, jika itu ada hal-hal positif kalau menurut kami, tentunya harus dipertimbangkan untuk dilanjutkan. Kalau soal nama mau diganti yang penting jangan sampai kita itu ada-ada ‘Oh karena Menterinya baru kita harus ganti lagi kurikulumnya gitu ya’," kata Hetifah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).

Hetifah menyebutkan Kurikulum Merdeka bukan sebuah program baru di pendidikan. Ia mengatakan sistem pendidikan di Indonesia tak semestinya membuat siswa tertekan.

"Padahal juga waktu itu kurikulum Merdeka pun tidak sepenuhnya itu sesuatu yang baru sepenuhnya, karena sebenarnya itu juga ada hal-hal baik dari kurikulum-kurikulum lama yang diperkuat. Nah nanti gitu ya, saya kira kita akan berikan atau diskresi dari Menteri untuk membuat program unggulan baru apalagi kalau itu menjadi arahan dari Pak Presiden ya," ucapnya.

Menurut Hetifah, sistem pendidikan sudah seharusnya berorientasi kepada siswa. Hetifah mengingatkan jangan sampai sistem yang diterapkan di Indonesia nantinya justru mundur.

"Kami kan akan mendengar juga sebenarnya niatnya seperti apa, tapi harapan kami tentu kalau udah ada hal-hal yang bagus gitu ya, dari kurikulum yang sedang berjalan saat ini misalnya tadi pendidikan yang berorientasi kepada siswa," tutur Hetifah.

"Kemudian pendidikan atau pembelajaran yang lebih menyenangkan. Ya itu-itunya kan nggak usah dihilangin kan. Apakah pendidikan itu harus membuat anak tertekan? Itu kan kita kalau balik lagi set back dong bahwa anak itu harus takut kalau misalnya sekolah. Terus guru itu harus satu arah ngajarnya, nggak kan," tambahnya.

Sebelumnya, Nadiem berharap kebijakannya yang baik dan berdampak positif bisa dilanjutkan oleh menteri selanjutnya, termasuk Merdeka Belajar. Hal itu disampaikan Nadiem kala acara penyerahan jabatan menteri pekan kemarin.

"Memorandum ini akan kami sampaikan kepada para menteri selanjutnya. Sebagai bahan pembelajaran dalam melanjutkan dan menguatkan perjalanan Merdeka Belajar ke depan. Kami sangat berharap kebijakan-kebijakan yang telah berjalan baik dan berdampak positif tetap bisa dilanjutkan pada pemerintahan yang selanjutnya," ujar Nadiem Makarim dalam sambutannya seusai sertijab di Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10).

Nadiem menuturkan Merdeka Belajar diwarnai berbagai tantangan dan momentum pembelajaran. Apalagi ketika Nadiem menjabat Mendikbudristek, Indonesia dilanda pandemi COVID-19 yang membuat proses belajar-mengajar harus banyak beradaptasi.

"Capaian dan kebermanfaatan (Merdeka Belajar) telah kami tuangkan dalam buku ‘Memorandum Akhir Jabatan’," ungkap dia.

Sumber