Khamenei Bilang Iran Tak Butuh Kekuatan Proksi!
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei membantah bahwa kelompok-kelompok militan di sekitar wilayah tersebut berfungsi sebagai proksi Teheran. Dia memperingatkan bahwa jika negaranya memutuskan untuk "mengambil tindakan", Iran tidak akan membutuhkan mereka.
Pernyataan tersebut muncul setelah setahun di mana Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza – keduanya didukung Iran – menderita kerugian besar dalam perang dengan Israel. Ini disampaikan dua minggu setelah tumbangnya rezim presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah menjadi mata rantai utama dalam apa yang disebut "poros perlawanan" Teheran.
Anggota lain dari poros tersebut, milisi Houthi di Yaman, telah berulang kali menjadi sasaran Amerika Serikat dan Inggris atas serangan mereka terhadap jalur pelayaran Laut Merah, yang dilancarkan sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.
"Republik Islam tidak memiliki kekuatan proksi. Yaman berperang karena memiliki keyakinan. Hizbullah berperang karena kekuatan keyakinan menariknya ke medan perang. Hamas dan Jihad (Islam) berperang karena keyakinan mereka memaksa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak bertindak sebagai perwakilan kami," kata Khamenei kepada sekelompok pengunjung di Teheran, ibu kota Iran, dilansir Al Arabiya dan AFP, Senin (23/12/2024).
"Mereka (Amerika) terus mengatakan bahwa Republik Islam telah kehilangan pasukan perwakilannya di kawasan itu! Ini adalah kesalahan lain," katanya. Dia menambahkan "Jika suatu hari kami ingin mengambil tindakan, kami tidak memerlukan pasukan perwakilan," imbuhnya.
Awal bulan ini, serangan kilat pasukan oposisi Suriah ke Damaskus, ibu kota Suriah, mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama puluhan tahun, yang sebelumnya merupakan sekutu Teheran.
Khamenei meramalkan "munculnya kelompok yang kuat dan terhormat" di Suriah, dengan mengatakan bahwa para pemuda negara itu "tidak akan kehilangan apa pun."
Assad telah lama memainkan peran strategis dalam "poros perlawanan" anti-Israel, khususnya dalam memfasilitasi pasokan senjata ke Hizbullah di negara tetangga Lebanon.
Poros tersebut juga mencakup Hamas, Houthi, dan kelompok-kelompok milisi Syiah yang lebih kecil di Irak.
Semua kelompok tersebut bersatu dalam penentangan mereka terhadap Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat.
Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam kebijakan utama negara Iran, juga menuduh Amerika Serikat mencoba menciptakan kekacauan dan kerusuhan di Iran.
"Bangsa Iran akan menginjak-injak siapa pun yang menerima peran tentara bayaran Amerika dalam hal ini," katanya.
Simak juga Video ‘Khamenei soal Serangan Iran ke Israel Tindakan Brilian!’
[Gambas Video 20detik]