Khofifah Temui Prabowo di Istana, Undang Hadiri Kongres Muslimat NU Bulan Depan

Khofifah Temui Prabowo di Istana, Undang Hadiri Kongres Muslimat NU Bulan Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Kedatangannya untuk mengundang Presiden Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Kongres Muslimat NU ke-18 pada tanggal 12 Februari 2025 mendatang.

"Kami sowan Pak Presiden mohon kerawuhan (kehadiran) beliau pada pembukaan kongres yang Insya Allah akan dilaksanakan pada 12 Februari bulan depan, dihadiri oleh 532 cabang, lalu 11 pimpinan cabang istimewa, 37 PW," kata Khofifah usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Khofifah menuturkan, kongres bakal dihadiri oleh sejumlah pihak, salah satunya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, yang merupakan Sekretaris Panitia Kongres.

Arifah juga mewakili Wakil Sekretaris PP Muslimat NU.

Pada kesempatan itu, ia juga melaporkan kepada Prabowo terkait layanan Muslimat NU.

Sejauh ini, layanan Muslimat NU terdiri dari 171 panti asuhan, 9.800 TK dan Raudhatul Athfal, 16.356 Taman Pendidikan Alquran (TPA), dan sekitar 65.900 Himpunan Daya dan Majelis Taklim Muslimat NU.

"Kami juga memiliki pusat koperasi An-nisab mungkin 1 dari 5 puskob perempuan yang ada di Indonesia. Kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa kami memiliki 43 rumah sakit dan klinik, layanan inilah yang selama ini menggerakkan kegiatan muslimat NU di seluruh Indonesia," ucap dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada dua program yang bakal diluncurkan pada Kongres bulan depan.

Pertama adalah Mustika Mesem, yaitu Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem.

Uji coba program ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu di berbagai kabupaten/kota dan bakal diluncurkan sebagai program nasional. Program ini antara lain, setiap muslimat NU membawa minimal 1 butir telur di setiap pengajian, untuk dibagikan.

"Jadi ini salah satu format bagaimana program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan pada mereka yang terindikasi stunting dan penyapaan kepada mereka yang didata di desa itu kategori miskin ekstrem," ungkap Khofifah.

Sementara program kedua adalah Mustika Darling, yaitu Muslimat Cantik Sadar Lingkungan. Program ini merupakan program bersih-bersih di setiap pengajian

"Ada kader darling dan di setiap pengajian, mereka sudah memilahkan antara sampah plastik, sampah kering, dan basah. Jadi di tengah pengajian kader darling sambil keliling (membersihkan sampah) dan setelah pengajian mereka membersihkan sampah itu," jelasnya.

Sumber