Kinerja Emiten Konglomerat yang Ikut Lawatan Prabowo ke China, dari Grup Adaro hingga Bakrie
Bisnis.com, JAKARTA — Sederet konglomerat Tanah Air seperti Prajogo Pangestu, Anindya Bakrie hingga bos Adaro Grup, Garibaldi Thohir ikut menyertai lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China akhir pekan ini. Para taipan tersebut diketahui memiliki perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut rincian kinerjananya.
Sebelumnya, lewat unggahan akun instagram Arsjad Rasjid pada Sabtu (9/11/2024) malam, terlihat Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDY) itu berfoto bersama dengan para taipan lainnya seperti, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, Franky Oesman Widjaja, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Anindya Bakrie hingga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Foto mereka diambil di depan gedung Great Hall of the People, Tiananmen Square, Bejing.
"Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dengan para pemimpin bisnis Indonesia di Jamuan Kenegaraan, Great Hall of People, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok," kata Arsjad, dikutip dari akun instagramnya, Minggu (10/11/2024).
Sejumlah konglomerat itu mewakili beberapa afiliasi bisnis serta perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Misalkan Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia itu mengendalikan secara langsung beberapa emiten kelas kakap di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) hingga PT Petrosea Tbk. (PTRO).
Sebagian besar emiten Prajogo Pangestu itu bergerak di pembangkit energi baru terbarukan (EBT) serta tambang batu bara dan mineral logam.
Selanjutnya, Tomy Winata bersama dengan Sugianto Kusuma alias Aguan memiliki PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) yang mengelola Hotel Borobudur.
JIHD melantai di bursa pada 1984, menjadi salah satu dari 24 perusahaan pertama yang terdaftar di BEI. Tomy Winata memegang 13,15% saham di JIHD.
Selain itu, Tomy Winata bersama dengan Aguan turut menjadi penerima manfaat akhir dari Bank Artha Graha Internasional (INPC), keduanya menjabat sebagai wakil komisaris utama di perusahan tersebut.
Sementara itu, Franky Oesman Widjaja adalah bos dari Grup Sinarmas. Saat ini, Sinar Mas miliknya merambah bisnis kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.
Beberapa emiten terafiliasi grup Sinar Mas itu di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Tjiwi Kimia (TKIM), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Franky Widjaja menjalankan perusahaan raksasa minyak kelapa sawit Golden Agri-Resources,sementara putranya Oei Hong Leong mengelola investasinya sendiri dari Singapura.
Selain itu, Franky Widjaja turut memegang saham terbesar BUMI urutan ke-11, yang menguasai 1,64 miliar saham atau setara 0,44 persen pada 2022. Franky Widjaja menguasai saham BUMI lewat PT BCA Sekuritas.
Selanjutnya, Boy Thohir, bos Grup Adaro, mengendalikan 8 emiten yang terdaftar di BEI di antaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM), PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Adi Sarana Pratama Tbk. (ASSA), PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA), PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
Anindya Bakrie terafiliasi dengan emiten Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Selain itu, Anindya Bakrie turut memiliki afiliasi dengan beberapa emiten lainnya seperti PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP)
Sementara itu, Hashim S. Djojohadikusumo adalah pemilik Arsari Group yang belakangan menjalin kerja sama dengan PT Jaringan Infra Andalan, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge.
Terakhir, Arsjad Rasjid memiliki afiliasi dengan emiten batu bara, PT Indika Energy Tbk. (INDY). Selain INDY, Arsjad Rasjid juga menduduki posisi komisaris di emiten perminyakan, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) milik Happy Hapsoro.
Tak hanya itu, Arsjad tercatat menjadi pemegang saham emiten perhotelan PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) sebesar 23% atau 2,32 miliar lembar.
Meski begitu, saham PSKT masuk papan pemantauan khusus karena memiliki kriteria harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir kurang dari Rp51.
Kinerja Emiten Taipan yang Ikut Lawatan Prabowo ke China per 10 November 2024
Kode Saham
Harga Saham (dalam rupiah per lembar)
Perubahan Sepekan Terakhir
Perubahan Year to Date
BREN
6.875
1,48%
-9,54%
TPIA
7.275
-18,72%
27,63%
BRPT
940
-4,57%
-32,03%
CUAN
7.000
-6,67%
-47,86%
PTRO
18.250
1,11%
221,59%
JIHD
1.185
suspen
202,30%
INPC
167
-0,60%
122,67%
DSSA
41.450
-7,68%
438,31%
SMMA
14.600
2,64%
0,69%
SMAR
4.310
5,64%
11,95%
BSIM
790
-5,39%
-11,24%
FREN
26
-7,14%
-48%
TKIM
6.500
-4,41%
-9,72%
GEMS
10.825
-3,56%
85,84%
ADRO
3.830
-0,26%
53,82%
TRIM
304
2,01%
7,8%
WOMF
356
-0,56%
-3,26%
BFIN
960
-4%
-17,6%
ASSA
725
-2,68%
-12,65%
ESSA
840
-12,04%
50%
MBMA
515
-5,50%
-9,65%
MDKA
2.240
-4,68%
-16,73%
BUMI
127
-6,62%
33,68%
BRMS
450
17,8%
157,14%
VIVA
6
suspen
-88%
BNBR
45
0.00
-10%
MDIA
10
suspen
-80%
BTEL
50
suspen
suspen
VKTR
128
-9,22%
6,67%
UNSP
126
13,51%
10,53%
WIFI
406
6,84%
161,94%
INDY
1.470
-2,33%
-3,61%
RAJA
1.835
3,67%
20,33%
PSKT
24
20%
-52%