Kisah Iwan Terpaksa Tinggal di Kolong Tol JORR sejak Pandemi Hancurkan Ekonominya
JAKARTA, KOMPAS.com - Irwan (40), seorang pemulung di bawah kolong tol JORR, Cilandak, Jakarta Selatan, terpaksa tinggal di sana setelah pandemi Covid-19 melumpuhkan penghasilannya.
Pria asal Tasikmalaya itu awalnya berjualan remote untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama anak dan istri di Jakarta.
Pandemi membuat ekonomi lesu. Barang dagangan Irwan tak laku. Ia tak mampu lagi membayar kontrakan keluarganya di Jakarta.
"Karena corona, (penjualan) gonjang-ganjing, sepi gitu. Akhirnya kontrakan enggak kebayar, luntang-lantung saya di jalan," kata dia di Cilandak, Rabu (11/12/2024).
Kini, Irwan tinggal bersama istri di bawah kolong tol. Anak mereka pulang ke Tasikmalaya, dititipkan kepada neneknya karena kondisi ekonomi tidak stabil.
Pemkot Jakarta Selatan melarang Irwan dan istrinya tinggal di kolong tol. Mereka harus mencari tempat tinggal lain.
Irwan berharap pemerintahan baru menyediakan lapangan pekerjaan agar bisa menghidupi keluarganya.
"Saya berharap ke Presiden Prabowo, dari hati saya, tolong Bapak, saya minta kerjaan. Minimal saya dapat gaji untuk ngehidupin anak saya yang sekarang empat bulan di kampung," harap Irwan.
Pemkot Jakarta Selatan telah merelokasi empat orang yang tinggal di bawah kolong tol JORR di Jalan TB Simatupang, dekat RS Siloam, Cilandak, Rabu (11/12/2024).
Relokasi dilakukan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan bersama Satpol PP dan Camat Cilandak.
"Jadi di sini ditemukan empat warga yang tinggal di bawah kolong, satu suami-istri, sementara dua yang lain tidak punya KTP sama sekali, mereka dari daerah," kata Djaharuddin, Camat Cilandak, saat ditemui di lokasi, Rabu.
Djaharuddin menyebut satu pria lansia, satu pasang suami-istri, dan satu pria paruh baya tinggal di lokasi tersebut.
Menurut Djaharuddin, koordinasi dilakukan dengan stakeholder terkait untuk mencari solusi tempat tinggal bagi mereka.
"Kami akan mengarahkan mereka ke rusun atau kepada bos mereka agar tidak lagi tinggal di bawah kolong," ujar dia.
Lansia yang tinggal di kolong tersebut telah dipindahkan ke panti milik Dinas Sosial Jakarta.
"Karena kondisi kesehatan dan umurnya sudah tua, 75 tahun, tadi kita sudah mengamankan dia ke panti Dinas Sosial," kata Djaharuddin.