Kisah Penyintas Penyakit DBD Dapat Layanan Kesehatan Gratis Berkat JKN
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dirasakan oleh banyak peserta. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang telah sembuh setelah berobat dengan menggunakan JKN.
Hal tersebut dirasakan oleh seorang remaja yang telah sembuh dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Gres Afika Astari. Kesembuhannya itu turut dirasakan dengan rasa bahagia karena dirinya dibebaskan dari biaya berkat program JKN.
Afika menceritakan bahwa gejala awal DBD muncul ketika dirinya mengalami demam tinggi, menggigil, nyeri sendi, dan muncul bintik-bintik merah pada kulitnya. Awalnya, dia hanya beristirahat di rumah, berharap demamnya akan reda. Namun, kondisi kesehatannya semakin memburuk. Selama 3 hari demamnya tidak turun dan kondisi tubuhnya semakin memburuk.
"Awalnya saya demam tinggi, tubuh saya benar-benar panas disertai menggigil, nyeri juga kemudian muncul bintik kemerahan di kulit. Saya cuma istirahat di rumah dengan harapan panas saya turun segera. Ternyata sebaliknya, kondisi saya tidak membaik dan semakin lemas," kata Afika dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Merasa khawatir, keluarganya segera membawa ke rumah sakit. Di sana, dokter mendiagnosa Afika terkena DBD dengan kadar trombosit yang terus menurun. Karena memerlukan perawatan intensif, ia harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari.
"Melihat kondisi saya yang jauh dari kata membaik tersebut, orang tua saya langsung inisiatif membawa ke rumah sakit terdekat. Saya langsung dibawa ke IGD dan setelah mendapatkan penanganan oleh dokter, saya didiagnosa DBD. Saat itu trombosit saya benar-benar rendah. Dokter minta saya untuk dirawat hingga kondisi saya membaik," jelasnya.
Beruntungnya Afika adalah peserta JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Begitu mengetahui bahwa biaya pengobatan bisa ditanggung Program JKN, dirinya merasa lega.
Menurutnya, kehadiran Program JKN sangat membantu, apalagi dalam kondisi darurat seperti ini. Selama perawatan, Afika mendapatkan berbagai fasilitas dari pihak rumah sakit, mulai dari cek darah harian hingga pemantauan intensif dari tim medis.
"Alhamdulillah, semua biaya pengobatan saya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Adanya BPJS Kesehatan membantu saya dalam berobat terutama dalam hal biaya. Dengan iuran yang saya bayar selama ini melalui tempat saya bekerja, saat kondisi darurat seperti sekarang saya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan. Perawatan yang diberikan juga sangat baik mulai dari cek darah hingga pemantauan rutin kondisi pasien," ungkapnya.
Dia mengatakan pihak rumah sakit juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan agar dijauhkan dari nyamuk Aedes aegypti.
"Sekarang saya jadi lebih paham bahwa menjaga kesehatan agar terhindar dari DBD sangat penting. Dokter di rumah sakit juga sangat detail menjelaskan apa saja obat yang harus saya konsumsi agar keadaan saya lekas membaik," tuturnya.
Afika berharap agar lebih banyak lagi masyarakat yang menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Menurutnya, BPJS Kesehatan benar-benar membantu di saat kesulitan terutama saat sakit dan harus mendapatkan pengobatan.
"Dengan pengalaman yang saya rasakan, BPJS Kesehatan benar-benar sangat membantu kita dalam melakukan pengobatan. Bagi masyarakat yang belum tergabung menjadi peserta BPJS Kesehatan, ayo segera mendaftar karena iuran yang kita bayarkan akan sangat terasa manfaatnya saat kita berobat," tutupnya.