Kisah Sugianto yang Merasa Resah karena Tawuran di Depan Mal Basura Bikin Rumahnya Rusak...
JAKARTA, KOMPAS.com - Sugianto (60), warga RT 06 Jatinegara, Jakarta Timur, merasa resah akibat tawuran yang terjadi di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rachmat, pada Kamis (2/1/2025) dini hari.
Tawuran tersebut merusak rumah dan warung kopi miliknya.
Bagian atap warung kopi Sugianto terkena lemparan batu.
"Ya kalau bangunan jelas sih (kerugiannya), ini atap pada bolong terkena batu, kemarin saya tambalin, khawatir musim hujan," ujar Sugianto saat ditemui pada Minggu (5/1/2025).
Sugianto menjelaskan bahwa banyak pelaku tawuran berasal dari luar lingkungan tempat tinggalnya.
Ia mengaku tidak mengetahui penyebab tawuran tersebut.
Sugianto telah tinggal di daerah itu sejak 1984.
"Enggak tahu, tiba-tiba rata-rata itu tiba-tiba (tawuran). Enggak ada, sama sekali (tawuran), saya kan dari 1984 (tinggal di sini). 2024 lah mulai itu. Dari sehabis kebakaran itu, (rumah) dibangun baru terjadi saling tawuran," jelasnya.
Saat tawuran berlangsung, Sugianto berada di luar rumah.
Ia segera masuk ke dalam ketika batu mulai dilempar ke arah rumahnya.
"Nah, pas itu saya keluar, lalu dilempari batu ke arah rumah. Saya masuk lagi, saya tutup, saya kunci. Di dalam, semua keluarga di dalam, anak-anakku juga enggak bolehin keluar," tambahnya.
Sugianto juga memindahkan motornya ke tempat yang lebih aman.
Ia khawatir motornya menjadi sasaran pembakaran.
"Takut dibakar begitu karena masa kan susah, makanya motor saya ungsikan," ungkapnya.
Sebelumnya, tawuran antarwarga terjadi di depan Apartemen Bassura di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara.
Dalam insiden tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary menyampaikan informasi mengenai kematian tersebut.
"Menerima informasi tentang adanya orang meninggal karena tawuran di RS Premier Jatinegara sekitar pukul 02.00 WIB," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2025).
Ade menjelaskan bahwa petugas Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Jatinegara segera mengecek korban yang berada di IGD.
Korban diantar oleh temannya yang mengaku menjadi korban pembegalan.
"Korban masuk ke RS Premier Jatinegara pukul 00.55 WIB dengan diantar oleh saksi E yang menurut keterangannya orang tersebut adalah korban begal. Kemudian diterima oleh saksi US untuk selanjutnya dibawa ke ruang IGD RS Premier Jatinegara," ungkapnya.
Namun, pukul 01.05 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga.
"Dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga pukul 01.05 WIB. Sekitar pukul 04.00 WIB jenazah korban dibawa ke RS Polri guna pemeriksaan lebih lanjut," tutupnya.