Koin Jagat Sebabkan Kerusakan, Pj Gubernur Jakarta: Mudah-mudahan Bisa Dihapus
JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, aplikasi Jagat bisa dihapus jika permainan Koin Jagat terus menimbulkan kerugian.
Ia pun meminta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merespons dampak negatif yang ditimbulkan aplikasi tersebut.
“Pastinya ada beberapa variabel, tapi kalau memang lebih banyak dampak negatifnya mudah-mudahan juga bisa di-takedown,” ucap Teguh kepada wartawan di DPRD Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).
Teguh juga menginstruksikan jajaran perangkat daerah di Jakarta, khususnya Satpol PP serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk lebih intensif menjaga dan merawat fasilitas umum di Jakarta.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat yang bermain Koin Jagat turut menjaga fasilitas umum demi kepentingan publik.
“Kita tahu kemarin sudah ada yang di GBK, kemudian di Taman Suropati, dan kita juga wilayah area yang potensial untuk main Koin Jagat juga sudah kami jaga, baik itu lewat pengumuman, ada Perda yang mengatur, juga kemudian mungkin nanti kita kasih batas lewat pita-pita dan berapa lainnya,” jelas Teguh.
Salah satu lokasi yang ramai diserbu pemburu koin dalam sepekan terakhir adalah kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia mengatakan, sejumlah fasilitas umum di area GBK mengalami kerusakan, mulai dari tanaman yang diinjak-injak hingga paving block yang dibongkar.
“Kerusakan tiang lampu, banyak paving dibongkar, kerusakan tanaman dan taman, dan kemungkinan munculnya potensi kerawanan,” kata Hadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (12/1/2025).
Akibat hal itu, pengelola melarang kawasan GBK dijadikan tempat perburuan koin.
“Kami sangat berkeberatan dengan kejadian pencarian koin dari aplikasi tersebut di seluruh kawasan GBK,” ungkap Hadi.