Kolong Tol Angke Mulai Dibersihkan, Banyak Bongkahan Kayu dan Paku Berbahaya
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat melaksanakan pembersihan terakhir di Kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, pada Selasa (7/1/2025).
Pembersihan yang dimulai pukul 09.45 WIB ini dipimpin oleh Camat Grogol Petamburan Agus Sulaiman dan Wakil Camat Grogol Petamburan Raditian Ramajaya.
Dengan mengenakan pakaian dinas berwarna coklat, Agus dan Raditian meninjau kondisi kolong tol Angke yang sebelumnya menjadi tempat tinggal bagi warga.
Meskipun hanya dapat melihat dari luar, mereka menyatakan bahwa kondisi kolong tersebut sangat gelap dan sempit.
Di dalam kolong tol Angke, terdapat petugas gabungan dari Suku Dinas Marga, Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta Barat.
Sebanyak 250 petugas dan 15 armada truk pengangkut terlibat dalam pembersihan ini.
Mereka bekerja sama untuk membersihkan bongkahan kayu yang ada di dalam kolong.
Sujeno (49), salah satu petugas yang terlibat, menjelaskan tantangan yang dihadapinya.
Dengan ketinggian kolong tol hanya satu meter dan lebar sekitar 20 meter, metode estafet digunakan untuk mengangkut bongkahan kayu.
"Di sana itu kami susah sekali untuk berdiri karena pendek banget. Terus di dalam gelap, banyak paku jadi kalau bolak-balik agak bahaya, takut terinjak paku," ujarnya.
Sujeno menambahkan, kondisi kolong tol Angke dipenuhi dengan kayu dan tripleks yang digunakan sebagai pembatas ruangan tempat tinggal warga.
"Ruangan tersebut dibuat oleh warga kolong tol Angke seperti kamar dengan luas sekitar 2 x 2 meter," ucap dia.
Meskipun banyak tantangan, Sujeno dan rekan-rekannya terus berusaha membersihkan area tersebut.
"Agak susah memang untuk membersihkannya, tenaga kami terbatas karena kondisi yang harus terus-menerus menunduk," jelasnya.
"Tadi tangan saya kena paku," imbuh dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jakarta telah memindahkan 274 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kolong jembatan dan tol ke rumah susun (rusun), dari target total 1.060 KK.
"Yang sudah dipindah sebanyak 274 KK dari 1.060 KK. Mereka tersebar ke rusun di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kelik Indriyanto.
Kelik juga menjelaskan bahwa pemindahan warga dari kolong jembatan Fly Over Basura ke Rusunawa Rawa Bebek hanya mencakup satu KK.
"Di Jakarta Selatan tidak ada yang direlokasi. Kalau Jakarta Timur cuma 1 KK doang, sudah selesai," imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa warga yang ber-KTP di luar Jakarta tidak mendapatkan rusun dan akan dibantu pengurusan kepulangan oleh Dinas Sosial.
"Warga non-DKI memang tidak dapat rusun. Jadi mereka yang dapat adalah yang ber-KTP DKI," tutup Kelik.