Kombes Dhani Ungkap Alasan Sebasa Polri Dinamai Bumi Poliglot Bhayangkara
Kombes Dhani Hernando mengungkapkan alasan di balik penamaan Sekolah Bahasa (Sebasa) Polri sebagai Bumi Poliglot Bhayangkara. Dia menjelaskan tempat ini dirancang untuk mengembangkan keahlian bahasa asing para anggota Polri.
Kombes Dhani saat ini sudah tidak bertugas lagi sebagai Kepala Sebasa Polri dan kini menjabat Kepala Bagian Konvensi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri. Atas inovasinya selama menjabat Kepala Sebasa Polri, Kombes Dhani diusulkan dalam program Hoegeng Corner 2024.
"Jadi saya menamakan Sebasa sebagai Bumi Poliglot Bhayangkara karena Sebasa itu adalah tempatnya para Bhayangkara prajurit Polri dan para PNS Polri yang mempunyai keterampilan atau keahlian dalam bahasa asing," kata Kombes Dhani dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Rabu (4/12/2024).
Bahasa asing yang diajarkan di Sebasa Polri antara lain bahasa Inggris, Prancis, Jepang, Mandarin, Arab, dan Korea. Pembelajaran ini dilakukan untuk mendukung penugasan setiap anggota Polri di dalam maupun luar negeri.
"Kalau sekolah bahasa Polri hanya mendidik anggota Polri dan PNS Polri untuk menambah keterampilan, mempersiapkan diri mereka untuk penugasan-penugasan internasional, baik yang di luar negeri maupun dalam negeri," ujar Kombes Dhani.
Selain itu, Kombes Dhani menjelaskan inovasi lain yang digagasnya semasa di Sebasa adalah kamus online, yang diberi nama Polisi Jago Bahasa. Aplikasi tersebut bisa diunduh di ponsel Android.
"Kamus ini terdiri dari lima bahasa asing, yaitu Inggris, Prancis, Arab, Jepang, dan Mandarin. Dan satu lagi tentang istilah-istilah yang dipakai di PBB. Kan polisi Indonesia yang bertugas di misi perdamaian dan di negara-negara konflik lainnya di bawah PBB," imbuh Dhani dalam wawancara terpisah beberapa waktu lalu.
Dhani menjelaskan kamus yang dibuat pada 2020 itu telah diunduh oleh 5.000 polisi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut Dhani, kamus online itu dibuat agar para polisi lebih mudah dalam belajar bahasa asing.
Selain itu, Dhani memutar otak untuk mengembangkan program di Sebasa Polri saat pandemi COVID-19. Dia kemudian menggelar web learning sebagai upaya membantu para perwira Polri yang hendak sekolah.
"Kemudian program web learning, program ini mendapat sambutan yang banyak dari rekan-rekan saya maupun junior, mau ikut sekolah ini untuk sekolah lanjutan. Mereka merasa terbantu bagaimana menjawab soal," kata Dhani.
Dari pengalaman tersebut, Dhani akhirnya mengembangkan web learning itu dengan memberikan sejumlah topik pelajaran dalam setiap pertemuannya. Misalnya, pelajaran tentang cara menghadapi seleksi PBB hingga penggunaan bahasa Arab untuk pengamanan haji.
"Dan dari tahun 2019 sampai tahun 2024 sudah berjalan sebanyak 22 kali. Dan program web learning juga bisa diikuti oleh masyarakat umum, dan setelah mengikuti program web learning ini bisa mendapatkan e-certificate dan ternyata e-certificate itu banyak juga dilihat oleh panitia-panitia ujian itu," imbuh Dhani.