Komitmen Risma-Gus Hans untuk Jatim, Mulai dari Pendidikan hingga Kesejahteraan UMKM
KOMPAS.com — Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) berkomitmen untuk memprioritaskan permasalahan kesejahteraan masyakarat, mulai dari pendidikan, anak muda, hingga perlindungan jaminan sosial bagi pengusaha lokal.
Risma menyoroti pentingnya peran agama dalam membentuk karakter generasi muda di Jatim, sehingga ia berkomitmen untuk memastikan anak muda di Jatim dapat tumbuh di lingkungan yang sehat dengan dukungan moral dan spiritual yang baik.
"Kalau anak-anak ini tidak dirawat oleh kelompok agama, mereka akan ke mana? Di jalanan? Apakah itu arti kemerdekaan bagi mereka?” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).
Hal tersebut disampaikannya dalam safari politik di Kabupaten Bondowoso, Jatim, Senin (4/11/2024).
Selain itu, Risma memberikan perhatiannya pada permasalahan kekeringan yang masih melanda di sejumlah wilayah Jatim.
"Saat saya membantu membawa tangki air, mereka sampai berkucur air mata. Ini menunjukkan betapa pentingnya akses air bersih yang seharusnya menjadi hak dasar,” ungkapnya.
Dalam sektor pertanian, Risma berkomitmen untuk membantu petani guna mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau dan jumlah yang memadai.
"Saya tidak akan membiarkan petani kita kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Kami akan mencari solusi terbaik agar kebutuhan pertanian dapat tercukupi,” terangnya.
Melalui sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), Risma menggagas program jaminan hari tua untuk pengusaha lokal yang memiliki usaha di wilayah Jatim.
"Teman-teman di sini buat usaha, maka nanti akan saya bantu untuk jaminan hari tuanya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Risma menyatakan bahwa dirinya tidak akan hanya berdiam di Kantor Gubernur Surabaya untuk mewujudkan berbagai visi tersebut.
Risma berencana untuk menempati Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Provinsi Jatim, sehingga semua permasalahan masyarakat di seluruh pelosok Jatim dapat dipantau secara langsung.
"Untuk menjadi gubernur, saya tidak akan ngantor di kantor gubernur, tetapi di wilayah daerah,” ujarnya.