Kompolnas: Penembakan Bos Rental Adalah Penodongan Bukan Pengeroyokan
TANGERANG, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut kasus penembakan bos rental di Tol Tangerang-Merak berawal dari penodongan.
Kompolnas mendapat penjelasan tersebut saat bertemu keluarga korban bos rental di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/1/2025).
"Kita sudah secara detail mendapatkan penjelasan langsung kronologi peristiwa, termasuk yang paling penting untuk kita dalam hal itu soal adanya peristiwa penodongan. Kita konfirmasi langsung pada Agam dan Rizky agar poin penting ini mendapatkan verifikasi bahwa memang mereka sebelumnya korban penodongan," kata anggota Kompolnas Yusuf Warsyim di kediaman korban, Kamis.
Berdasarkan penjelasan dari anak korban, Yusuf menyanggah soal narasi pengeroyokan yang disampaikan oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata, dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI beberapa waktu lalu.
"Ekspresi mereka itu kelihatan sebagai korban penodongan," kata dia.
Kepada Kompolnas, anak korban juga menyampaikan jika mereka sudah memiliki langkah mitigasi risiko ketika akan terjadi upaya penggelapan kendaraan yang disewa, seperti adanya tanda-tanda GPS dimatikan.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh korban, sambung Yusuf, dengan cara persuasif.
"Yang dikedepankan oleh almarhum ayah mereka ini persuasif, itu yang kami garis bawahi, persuasif. Jadi, kami tidak melihat penjelasan dari mereka sebagai fakta-fakta pengeroyokan, tetapi menjelaskan ada penodongan di awal," kata Yusuf.
Namun demikian, Yusuf mengatakan akan mengumpulkan fakta-fakta lain terkait kasus ini dengan sedetail-detailnya.
Tidak hanya datang ke keluarga korban, Kompolnas juga akan mendatangi Polda Banten.
Sebelumnya, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata, dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025), membeberkan laporan awal yang diterima pihaknya.
Menurut Denih, insiden penembakan itu diawali oleh informasi adanya pengeroyokan terhadap tiga anggota TNI AL oleh sekitar 15 orang tak dikenal.
“Di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” ungkap Denih.
Denih menduga senjata tersebut digunakan oleh prajurit TNI AL dalam kondisi mendesak untuk membela diri.
“Kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya sama-sama tidak tahu siapa yang akan mati. Jadi, kita saja kalau terdesak ya pasti akan mencari, akan bela diri, akan mencari benda untuk membela diri, mengamankan,” ujar Denih.
Insiden penembakan terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025).
Peristiwa itu mengakibatkan satu orang tewas, yakni IA (48), dan satu lainnya, R (59), mengalami luka serius.
Kasus ini bermula dari sewa mobil yang diduga hendak dibawa kabur oleh pelaku.
Pemilik mobil sekaligus korban menduga mobil hendak dibawa kabur karena GPS yang terpasang di unit kendaraan dicopot pelaku.
Korban kemudian mengejar mobil yang terdeteksi berada di Pandeglang hingga terjadi aksi kejar-kejaran dan insiden penembakan di rest area 45 Tol Jakarta-Merak arah Jakarta.