Kondisi Terkini Bencana Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur: Kondisi Pengungsi dan Soal Relokasi

Kondisi Terkini Bencana Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur: Kondisi Pengungsi dan Soal Relokasi

KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Flores Timur, terus menunjukkan peningkatan dengan letusan yang mengeluarkan abu vulkanik dan lava pijar. 

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya menjelaskan bahwa ada dua jenis erupsi yang teramati dalam beberapa hari terakhir. 

Erupsi pertama menghasilkan abu vulkanik setinggi hingga 2.500 meter, sementara erupsi kedua berupa lava pijar yang mengalir sejauh 1.500 meter.

"Saya harapkan pengungsi tidak sering menengok rumahnya. Itu harus diantisipasi betul, jangan sampai nanti ada insiden di lapangan," kata Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan langsung BNPB pada Kamis (7/11/2024). 

Serafinus Sandi Hayon Jehadi/Kompas.com Para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Konga, Kecamatan Titehena

Dampak erupsi ini telah memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Hironimus Lamawuran, melaporkan bahwa jumlah pengungsi per Kamis malam mencapai 8.431 orang. 

"Jumlah pengungsi bertambah jadi 8.431 orang. Penambahan pengungsi dari Desa Nobo dan Nurabelen tadi siang,” ujar Hironimus saat dihubungi pada Kamis malam.

Para pengungsi tersebar di enam kecamatan di Flores Timur serta beberapa wilayah di Kabupaten Sikka. 

Berdasa data BPBD, tercatat 4.149 jiwa berada di Kecamatan Titehena, sedangkan sisanya tersebar di Wulanggitang, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, dan Ile Mandiri. Lalu di Kabupaten Sikka sendiri, sebanyak 2.187 jiwa kini telah diungsikan.

Menurut Hironimus, jumlah pengungsi diprediksi akan terus bertambah karena aktivitas gunung yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. 

Tim SAR gabungan saat ini masih terus melakukan penyisiran dan evakuasi warga yang berada di sekitar zona bahaya.

Kementerian PU Akses Jalan Waerunu?Larantuka yang tertutup debu vulaknis akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.

Sebagai upaya penanganan jangka panjang, BNPB akan merelokasi rumah warga yang terdampak ke lokasi yang lebih aman. 

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan bahwa relokasi ini hanya mencakup rumah tinggal, sementara aset pertanian dan peternakan masih dapat diakses oleh warga. 

"Rumah yang direlokasi tetapi aset menjadi milik dari masyarakat itu sendiri," ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB melalui kanal YouTube pada Kamis (7/11/2024).

Ia menambahkan bahwa warga tetap dapat mengunjungi lahan pertanian mereka untuk bertani dan beternak, meskipun akan dibatasi sesuai dengan situasi keamanan di sekitar gunung. 

"Nanti BMKG dan PVMBG akan memberikan informasi tentang kondisi Gunung Lewotobi. Saat kondisi tenang, masyarakat bisa kembali beraktivitas," jelasnya.

Lebih lanjut, BNPB juga berencana memasang early warning system (EWS) canggih di sekitar Gunung Lewotobi untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan peringatan dini bagi warga sekitar, seperti yang telah diterapkan di Gunung Marapi.

 

 

Sumber