Kondisi Terkini Superstar Fitness di Aeon Tanjung Barat, 2 Pekan Ditutup
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu cabang Superstar Fitness di Aeon Mal, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, terpantau gelap dan ditutup sementara di tengah isu tim manajemennya dilaporkan polisi atas dugaan penipuan kepada para member-nya.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Superstar Fitness berada di lantai 5 Aeon Mal Tanjung Barat.
Saat Kompas.com bertanya ke petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk Aeon Mal tentang keberadaan Superstar Fitness, ia menyebut tempat gym tersebut sudah tutup.
"Ada di lantai 5, cuma sudah lama tutup. Ada kali dua minggu," ucap salah seorang petugas sekuriti kepada Kompas com, Jumat.
Saat Kompas.com tiba di lantai 5, sekitar pukul 11.15 WIB, Superstar Fitness terlihat gelap dan pintunya pun terkunci rapat.
Namun, tak ada garis polisi yang menyegel tempat tersebut.
Alat-alat olahraga di dalam Superstar Fitness ini juga masih lengkap.
Petugas sekuriti area di lantai 5 mengaku tak mengetahui jelas penyebab Superstar Fitness tutup selama dua minggu ini.
Namun, yang ia tahu, ada urusan administrasi yang belum diselesaikan oleh Superstar Fitness dengan pihak Aeon.
"Cuma yang kami tahu ada urusan adminstrasi yang belum diselesaikan dengan pihak Aeon," kata petugas tersebut.
Oleh sebab itu, pihak Aeon mengunci pintu serta mematikan listrik dan AC tenant Superstar Fitness di lantai 5.
Petugas itu menjelaskan, selama Superstar Fitness tutup, banyak pelanggan yang berdatangan dan bertanya.
Bahkan, beberapa juga ada yang protes ke pihak Aeon Mal.
Untuk diketahui, manajemen Superstar Fitness dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan, Rabu (13/11/2024).
Laporan yang dibuat oleh salah satu korban berinisial YMSM (41) itu teregistrasi dengan nomor LP/B/6911/X1/ 2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Kami sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporannya dua hari yang lalu atas dugaan penipuan dan penggelapan," kata kuasa hukum korban, Ferry Juan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
Sejauh ini, 10 korban telah memberikan kuasa terhadapnya, termasuk YMSM dan anak Ferry sendiri.
la menjelaskan, laporan ini berawal dari Superstar Fitness yang tiba-tiba saja mengumumkan penutupan cabang secara mendadak.
Padahal, tidak sedikit korban yang membayar sejumlah uang untuk menjadi member Superstar Fitness.
"Ada yang Rp 120 juta, ada yang Rp 40 juta, ada yang Rp 30 juta. Jadi, bervariasi. Kalau anak saya yang paling kecil Rp 5,6 juta. Yang lainnya Rp 30 juta, Rp 40 juta. Pokoknya jumlahnya miliaran (totalnya)," ungkap Ferry.