Konten Uya Kuya di Lokasi Kebakaran LA Berbuntut Panjang, Panggilan MKD Menanti
JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama (Uya Kuya) yang viral saat membuat konten di rumah yang terdampak kebakaran di Los Angeles (LA), Amerika Serikat, memasuki babak baru.
Selepas aksinya ditegur korban terdampak kebakaran, tindakan Uya Kuya ini mendapat sorotan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
Beredar video Uya ditegur saat merekam konten di lokasi kebakaran sebuah rumah di Los Angeles, California, Amerika Serikat, tepatnya di Altadena.
Dalam video tersebut, seorang pria yang mengaku sebagai pemilik rumah yang terbakar menegur Uya Kuya.
Dia merasa tidak senang dan menganggap tindakan Uya Kuya tidak pantas serta kurang berempati, mengingat situasi yang terjadi di lokasi kebakaran.
Uya Kuya juga dianggap konyol karena membuat konten video di lokasi bencana tersebut.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Nazaruddin Dek Gam memastikan Uya Kuya akan diklarifikasi atas aksinya yang dianggap tak berempati tersebut.
Namun, MKD DPR RI belum membuat jadwal resmi terkait klarifikasi terhadap Uya Kuya.
"Kita di MKD pasti akan minta klarifikasi dari Saudara Uya Kuya," kata Dek Gam di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Menurut Uya, jadwal ini baru akan diputuskan saat DPR RI kembali membuka masa sidang pada Selasa (21/1/2025).
Dek Gam juga menyayangkan langkah Uya Kuya yang membuat konten di tengah musibah.
Politikus PAN ini berharap kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi anggota DPR lainnya.
"Ya secara ini pasti (menyayangkan) ya karena sedang musibah. Jadi pembelajaran juga," kata Dek Gam.
Selain itu, Dek Gam berpesan kepada anggota DPR RI lainnya untuk berhati-hati dalam membuat suatu konten video.
"Ya agar menjaga di mana yang bisa dibuat konten dan di mana orang lagi musibah. Kan gitu, kan orang lagi musibah, kan lagi berduka. Ada tempatnya kita mengambil kesempatan, apalagi keuntungan," katanya.
Merepons ini, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa tidak ada aturan yang dilanggar oleh Uya Kuya saat membuat konten di rumah yang terdampak kebakaran di Los Angeles.
Viva menyebut, Uya membuat video itu di area publik tanpa memasuki pekarangan rumah seseorang.
"Mas Uya Kuya telah melakukan klarifikasi soal itu. Mas Uya Kuya sebelum mengambil video posisinya di area publik, tidak masuk pekarangan rumah, dan telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat. Jadi, tidak ada peraturan yang dilanggar Mas Uya Kuya," ujar Viva, kepada Kompas.com, Senin (20/1/2025).
Menurut Viva, mengambil gambar atau video atas peristiwa apa pun, asalkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan publik, justru memiliki nilai edukasi.
Dia lantas mengungkit bahwa untuk mendapatkan informasi yang benar di media sosial, saat ini membutuhkan perjuangan tersendiri karena kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Oleh karenanya, Viva mengatakan, tidak dapat dibedakan di media sosial mana foto atau video yang nyata dan mana yang merupakan rekayasa hasil editan menggunakan AI.
"Apa yang dilakukan oleh Mas Uya Kuya untuk berada di lokasi adalah salah satu cara untuk menghadirkan informasi yang sesuai realitas, tanpa direkayasa atau diedit," ujar dia.
Menanggapi hal ini, Uya Kuya meminta maaf dan memberikan penjelasan.
"Kami sudah meminta maaf kepada orang yang merekam kami di lokasi kebakaran tersebut," ujar Uya Kuya.
Dia menambahkan bahwa setelah ditegur, Uya dan timnya langsung menyatakan permohonan maaf dan meninggalkan tempat tersebut.
Tak hanya itu, Uya juga memastikan bahwa mereka telah menghentikan pembuatan video dan menghapus konten yang ada.
Putri dari Uya, Cinta Kuya juga berupaya meminta maaf kepada pemilik rumah melalui pesan langsung di media sosial, namun sayangnya tidak mendapatkan balasan.
"Cinta sudah menghubungi dia, menjelaskan dan meminta maaf, tapi tidak ada respons, malah banyak komentar Cinta yang dihapus oleh dia," ujar Uya.
Dalam penjelasannya, Uya Kuya menjelaskan bahwa tujuan mereka merekam video di lokasi kebakaran adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada wartawan Indonesia yang meminta gambar situasi di sana.
Uya juga ingin memberikan gambaran yang jelas karena banyak foto dan video hoaks yang beredar terkait kebakaran itu.
Politikus PAN ini menegaskan bahwa mereka telah mendapatkan izin dari pihak berwenang untuk merekam di lokasi tersebut, yang merupakan area publik.
"Di sana ada polisi dan FBI yang mengizinkan kami mengambil gambar, selama kami tidak memasuki area yang sudah diberi garis kuning," jelasnya.
Lebih lanjut, Uya menduga mungkin ada kesalahpahaman dari warga lokal yang mengira mereka berusaha memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan pribadi.
Melalui kejadian ini, Uya Kuya mengajak semua pihak untuk lebih peka terhadap situasi dan berusaha memahami satu sama lain, terutama dalam situasi darurat seperti kebakaran yang dapat menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat.