Korban Erupsi Lewotobi Melahirkan di Pengungsian, Bayi Dinamai Gibran

Korban Erupsi Lewotobi Melahirkan di Pengungsian, Bayi Dinamai Gibran

FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Katarina Kwuta (25), seorang penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur, melahirkan seorang bayi laki-laki pada Selasa malam (12/11/2024) kemarin.

“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, semua proses berjalan lancar,” ucap Katarina saat ditemui di lokasi pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Rabu (13/11/2024).

Uniknya, sang suami Paulus Tapun (35) mengaku telah mempersiapkan nama untuk anak ketiga mereka itu. “Namanya Gibran,” ucap dia singkat.

Paulus menjelaskan, pemberian nama Gibran terinspirasi dari rencana kunjungan putra mantan Presiden Joko Widodo ke lokasi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis, 14 November 2024 besok.

“Kalau Wapres besok lihat anak saya, semoga dia bisa perhatikan anak ini dan keluarganya serta warga di lokasi pengungsian,” cetus dia.

Tentang persalinan, Katarina mengaku, awalnya dia merasa cemas dengan kondisi kesehatan diri dan bayinya.

Ia menceritakan, setelah erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu, 5 November 2024, keluarganya terpaksa mengungsi ke Boganatar, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Namun, wilayah tersebut juga terdampak erupsi, dengan hujan abu dan pasir yang turun hampir setiap hari.

“Saya waktu itu mulai cemas dengan kondisi kesehatan saya dan bayi. Apalagi hujan abu turun tiap hari,” kata Katarina.

Pada Senin, 11 November 2024, Katarina bersama keluarganya dan ratusan warga lainnya dipindahkan ke Kobasoma. Mereka dijemput menggunakan dump truck, mobil Basarnas, dan mobil polisi.

Sekitar pukul 19.00 Wita pada malam persalinan, Katarina mulai merasakan sakit pada pinggang dan segera memberitahu suaminya.

Malam itu juga, Paulus membawa Katarina untuk diperiksa oleh tenaga kesehatan di posko pengungsian.

Setelah pemeriksaan, bidan memutuskan agar Katarina segera dirujuk ke Puskesmas Lewolaga karena sudah saatnya untuk melahirkan.

“Malam itu juga saya langsung dirujuk ke puskesmas. Akhirnya saya lahir di puskesmas,” ujar Katarina.

Sumber