Korban Jiwa Banjir Dahsyat di Spanyol Bertambah Jadi 211 Orang
Spanyol akan mengerahkan 10.000 tentara dan polisi tambahan ke wilayah Valencia timur yang dilanda banjir bandang dahsyat. Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez mengatakan, sejauh ini, banjir tersebut telah menewaskan 211 orang.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024), Sanchez mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi, bahwa ia menerima permintaan pemimpin daerah tersebut untuk menambah 5.000 tentara dan memberitahunya tentang pengerahan tambahan 5.000 polisi dan penjaga sipil.
Tim tanggap darurat di Spanyol terus berupaya menemukan puluhan orang, yang masih hilang dalam bencana banjir terburuk di negeri itu.
Banjir tersebut telah menghancurkan jembatan-jembatan dan menutupi kota-kota dengan lumpur. Beberapa penduduk mengatakan lebih banyak nyawa dapat diselamatkan, jika pemerintah setempat lebih cepat memperingatkan risiko banjir.
Di antara mereka adalah Juan González, yang tinggal di kota Aldaia di Valencia. Ia mengatakan kepada BBC, bahwa korban jiwa di sana sangat besar.
"Ini adalah daerah yang rawan banjir bandang. Sungguh keterlaluan bahwa pemerintah daerah kita tidak melakukan apa pun tentang hal itu, mengetahui bahwa ini akan terjadi," katanya.
Warga setempat lainnya, Augustin, mengatakan bahwa flat tempat ia tinggal bersama istri dan anak-anaknya telah sepenuhnya terendam banjir, dan mereka harus pindah bersama orang tuanya.
Sebelumnya pada Rabu (30/10) lalu, pemerintah Spanyol telah menetapkan masa berkabung selama tiga hari ke depan, seiring dengan meningkatnya laporan mengenai jumlah korban tewas.
Menteri Urusan Wilayah Spanyol, Angel Victor Torres, mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez telah berbicara dengan Raja Spanyol Felipe VI pada Rabu (30/10) dan memberitahukan kepada Raja Felipe VI mengenai hari berkabung resmi tersebut.
Raja Felipe VI juga mengatakan telah melakukan kontak dengan para pemimpin daerah, serta menteri dalam negeri Spanyol. "Hal utama adalah menyampaikan rasa belasungkawa dan kesedihan atas banyaknya nyawa manusia yang hilang. Banyak pula kerusakan besar pada infrastruktur dan fasilitas umum masyarakat," kata sang raja.