Korban Tewas di Gaza Bertambah Jadi 93 Orang Akibat Gempuran Israel
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel pada malam hari kini menewaskan 93 orang. Serangan itu menyerang bangunan tempat tinggal di distrik utara Beit Lahia.
"Jumlah korban tewas dalam pembantaian rumah keluarga Abu Nasr di Beit Lahia telah meningkat menjadi 93 orang, dan sekitar 40 orang masih hilang di bawah reruntuhan," kata juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal, dilansir AFP, Rabu (30/10/2024).
Sementara, Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.
"Ledakan itu terjadi pada malam hari dan saya pikir itu adalah penembakan, tetapi ketika saya keluar setelah matahari terbit saya melihat orang-orang menarik mayat, anggota tubuh, dan yang terluka dari bawah reruntuhan," kata Rabie al-Shandagly (30), yang telah berlindung di sebuah sekolah terdekat di Beit Lahia.
"Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, dan orang-orang berusaha menyelamatkan yang terluka, tetapi tidak ada rumah sakit atau perawatan medis yang layak," lanjutnya kepada AFP.
Kemudian pada Selasa, warga Palestina mencari di antara puing-puing bangunan dan mengangkat jenazah, sementara yang lain berduka atas jenazah kerabat. Dalam satu gambar AFP, sesosok tubuh hangus dengan rambut panjang tergantung di luar jendela bangunan di Beit Lahia.
Seorang jurnalis AFP melihat beberapa jenazah terbungkus kain kafan putih, selimut, dan seprai saat tim penyelamat dan kerabat menarik mereka dari reruntuhan bangunan. Para kerabat juga terlihat mengubur jenazah, sementara tim penyelamat terus mencari korban selamat di reruntuhan.
"Musuh telah melakukan pembantaian mengerikan lainnya terhadap rakyat kami, dan Gaza utara menjadi sasaran kampanye pembersihan etnis dan pemindahan sistematis," kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang mengutuk serangan Beit Lahia.