Korut Serang Sinyal GPS di Korsel, Operasional Kapal-Pesawat Terdampak
Korea Utara (Korut) melancarkan serangan untuk mengganggu sinyal GPS di wilayah Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu (9/11) waktu setempat. Serangan Pyongyang itu berdampak pada operasional sejumlah kapal dan puluhan pesawat sipil di wilayah Korsel.
Dugaan serangan Korut terhadap sinyal GPS itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), terdeteksi oleh militer Korsel pada Jumat (8/11) dan Sabtu (9/11) waktu setempat di beberapa wilayahnya.
"Korea Utara melakukan provokasi gangguan GPS di Haeju dan Kaesong kemarin (8/11) dan hari ini (9/11)," sebut Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam pernyataannya.
Disebutkan JCS bahwa akibat gangguan sinyal GPS itu, sejumlah kapal dan puluhan pesawat sipil di wilayah tersebut mengalami "beberapa gangguan operasional".
Militer Korsel telah memperingatkan kapal dan pesawat yang beroperasi di sekitar Laut Kuning untuk mewaspadai serangan semacam itu.
"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi GPS-nya dan memperingatkan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas masalah apa pun yang muncul akibat hal ini," tegas militer Korsel dalam pernyataannya.
Ditambahkan oleh militer Seoul bahwa Pyongyang juga berupaya mengganggu sinyal GPS di wilayahnya pada Mei lalu. Namun ditegaskan bahwa insiden pada saat itu tidak berdampak pada operasi militer apa pun di wilayah Korsel.
Belum ada tanggapan Korut atas tuduhan terbaru Korsel ini.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelum gangguan GPS terjadi, militer Korsel menggelar latihan militer pada Jumat (8/11) yang melibatkan latihan tembak rudal jarak pendek Hyunmoo jenis permukaan-ke-permukaan ke arah Laut Barat.
Militer Seoul menyebut latihan itu dimaksudkan untuk menunjukkan "tekad kuat dalam merespons dengan tegas" setiap ancaman Pyongyang.
Rudal Hyunmoo merupakan kunci dalam sistem serangan pendahuluan, yang memungkinkan Korsel melancarkan serangan jika ada tanda-tanda serangan Korut akan segera terjadi.