KPK Cecar Eks Ketua DPRD soal Pemberian Gratifikasi Kasus Bandung Smart City
KPK telah memeriksa mantan Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan sebagai saksi. Tedy dicecar terkait dugaan pemberian gratifikasi kasus dugaan korupsi Bandung Smart City.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika mengatakan pemeriksaan telah dilakukan pada Kamis (6/12). Pemeriksaan dilakukan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung.
"Kemarin Kamis (5/12), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan atau pekerjaan yang bersumber dari APBD Kota Bandung TA 2020-2023 serta penerimaan lainnya," kata Tessa kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).
"Pemeriksaan dilakukan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung," sambungnya.
Tessa mengatakan selain Tedy, KPK juga telah memeriksa delapan saksi lainnya. Dia menjelaskan para saksi dicecar terkait dugaan pemberian gratifikasi ke anggota DPRD Kota Bandung
"Hadir semua. Penyidik mendalami terkait dugaan pemberian gratifikasi kepada anggota DPRD Kota Bandung," terang Tessa.
Berikut sembilan saksi yang diperiksa
Andri Fernando Sijabat selaku Kasi Lalu Lintas Jalan Pada Bidang Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan Kota Bandung
E.M. Ricky Gustiadi selaku Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemkot Bandung
Anton Sunarwibowo selaku Kepala Bappelitbang
Eka Taofik Hidayat selaku Sekretariat DPRD/ Kabag Persidangan
Agus Slamet selaku Kepala BPKAD Kota Bandung
Tedy Rusmawan selaku Ketua DPRD Kota Bandung periode 2019-2024
Riana alias Mang Iya selaku Anggota DPRD Kota Bandung/Fraksi Demokrat periode 2020-Agustus 2024
Asep Kurnia selaku Kabid Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Bandung/Pengujian Kendaraan merangkap Plh. Sekdis Perhubungan Kota Bandung
Kalteno selaku Kasubbag Keuangan Dinas Perhubungan Kota Bandung
Dalam kasus ini, KPK juga telah menetapkan lima tersangka baru. Informasi dari sumber detikcom, para tersangka ini dari Sekda Kota Bandung Ema Sumarna hingga empat orang dengan nama-nama di atas.
Para tersangka baru tersebut merupakan pengembangan penyidikan yang dilakukan KPK. Tim penyidik KPK sebelumnya menetapkan enam orang tersangka dalam kasus tersebut. Berikut ini namanya 1. Yana Mulyana (YN), Walkot Bandung2. Dadang Darmawan (DD), Kadishub Pemkot Bandung3. Khairul Rijal (KR), Sekretaris Dishub Pemkot Bandung4. Benny (BN), Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)5. Sony Setiadi (SS), CEO PT itra Jelajah Informatika (CIFO)6. Andreas Guntoro (AG), Manajer PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)
Yana Mulyana selaku mantan Wali Kota Bandung juga telah divonis 4 tahun penjara dalam kasus korupsi Bandung Smart City. KPK telah menjebloskan Yana ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Yana divonis 4 tahun kurungan penjara dengan denda Rp 200 juta subsider tiga bulan kurungan. Selain pidana badan, Yana juga diputus untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 435 juta, SGD 14.520, 645 ribu yen, USD 3.000, serta 15.630 baht. Jika pengganti tersebut tidak sanggup dibayar, akan diganti dengan pidana tambahan selama satu tahun penjara.