KPU Ungkap Jawa Tengah Masuk Daerah Rawan Pilkada 2024, Ini Alasannya
BATU, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochamad Afifuddin mengungkapkan sejumlah daerah rawan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Afif mengatakan, salah satu daerah rawan Pilkada adalah Jawa Tengah. Sebab, kata dia, persaingan kandidat di provinsi tersebut sangat ketat.
Di Jawa Tengah, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang didukung koalisi Prabowo Subianto bertarung dengan Andika Perkasa-Hendar Prihadi yang diusung PDI-P.
"Terakhir kemarin misalnya ada kerawanan yang berkaitan dengan persaingan kandidat yang sangat ketat, misalnya Jawa Tengah dianggap meriah," kata Afif di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024).
Afif mengatakan, daerah lain yang dianggap rawan dari sisi teritori yaitu Papua, mengingat terdapat beberapa daerah otonomi baru seperti Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
"Ini juga diidentifikasi daerah yang biasanya secara keamanan juga ada tantangan, jadi kami sudah mengatasi daerah-daerah tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, Afif mengatakan, persiapan dan pendistribusian logistik untuk pemungutan suara Pilkada serentak pada 27 November 2024 hampir mencapai 100 persen
Sejumlah pengadaan produk Pilkada sudah rampung seperti bilik pemungutan suara, kabel ties, tinta, segel, surat suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur, dan sampul.
Afif mencontohkan barang yang telah rampung untuk Pilkada di antaranya, surat suara gubernur dan wakil gubernur dengan pengadaan 100 persen dan pengiriman 97 persen.
Kemudian surat suara bupati dan wakil bupati dengan pengadaan 99,9 persen dan pengiriman mencapai 99 persen. Lalu formulir Pilkada dengan pengadaan 95 persen dan pengiriman 98,63 persen.
"Bilik pemungutan, kabel ties, tinta, kotak suara dan segel, itu produksinya 100 persen penerimaannya 99,9 persen," ucap dia.
Pilkada 2024 akan diselenggarakan di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.
Seluruh masyarakat Indonesia yang telah ditetapkan sebagai pemilih akan memiliki kesempatan untuk mencoblos atau memilih calon wali kota, bupati, dan gubernur pilihan mereka.
Calon yang terpilih akan memimpin pada periode 2024-2029.