Kredit Seabank Capai Rp19,73 Triliun, Kontribusi Ekosistem Shopee Masih Mendominasi

Kredit Seabank Capai Rp19,73 Triliun, Kontribusi Ekosistem Shopee Masih Mendominasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital PT Bank Seabank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit sebesar 24,79% secara tahunan (year on year/YoY) dengan nominal Rp19,73 triliun per kuartal III/2024, naik dari Rp15,81 triliun per kuartal III/2023. 

Wakil Direktur Utama Seabank Junedy Liu menjelaskan bahwa secara persentase, ekosistem lokapasar atau e-commerce Shopee berkontribusi hingga 82% dari portofolio kredit perseroan, sedangkan 18% lainnya merupakan pinjaman dari luar ekosistem.

“Kami berusaha untuk diversifikasi, saat ini rata-rata secara portofolio itu kurang lebih 80% adalah pinjaman dari ekosistem [Shopee],” katanya dalam media briefing di kantor Seabank, Jakarta Selatan, dikutip pada Jumat (15/11/2024).

Dia menjelaskan komposisi itu telah mengalami pergeseran berarti apabila dibandingkan dengan awal kiprah Seabank pada 2021, atau setelah berganti nama dari PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE).

Kala itu, menurut Junedy, sekitar 99% portofolio pinjaman berasal dari intergrasi dengan layanan Shopee, baik paylater maupun cash loan. Saat ini Seabank berupaya berinovasi dengan pengembangan layanan lainnya.

Pada saat yang sama, Direktur Utama Seabank Sasmaya Tuhuleley memaparkan bahwa nasabah kredit atau debitur Seabank hingga kuartal III/2024 ini mencapai sekitar 8,5 juta orang.

Menurutnya, perseroan memang menyasar nasabah retail dengan ticket size relatif kecil, baik melalui jalur ekosistem, kerja sama dengan peer-to-peer lending (P2P) hingga pinjaman langsung. Hal itu berkaitan dengan visi Seabank yang ingin membantu sektor produktif, terutama pada segmen bisnis mikro.

“Rasio NPL [non-performing loan] gross pada kuartal III ini masih kita jaga dengan angka 1,6%, membaik dibanding kuartal sebelumnya. Walaupun segmen yang kami bidik adalah segmen yang berisiko, tetapi kami berusaha menjaga kualitas kredit pada rasio yang cukup prudent,” imbuhnya.

Adapun, Seabank Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp291,53 miliar per September 2024. Nilai laba itu naik 31,97% secara tahunan dibandingkan perolehan Rp220,90 miliar pada September 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Seabank sejatinya mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari Rp4,44 triliun menjadi Rp3,93 triliun, atau minus 11,45% pada kuartal III/2024.

Namun, bank digital yang terafiliasi dengan Shopee ini berhasil menggenjot pendapatan berbasis komisi alias fee-based income (FBI) sebesar 47,45% YoY, dari Rp62,78 miliar menjadi Rp92,56 miliar.

Selain itu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) juga dipangkas dari semula Rp3,48 triliun pada September 2023 menjadi Rp2,74 triliun pada September 2024. 

Dengan demikian, laba operasional pun bertumbuh 31,76% hingga mencapai Rp353,51 miliar pada periode yang sama. Seiring kenaikan kredit, total aset perseroan pun terkerek naik 6,89% YoY menjadi Rp32,93 triliun.

Sumber