Kritik Rencana Penutupan Stasiun Karet, DPRD: Harusnya Ditata Ulang, Bukan Ditutup

Kritik Rencana Penutupan Stasiun Karet, DPRD: Harusnya Ditata Ulang, Bukan Ditutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan, Wa Ode Herlina, mengkritik rencana pemerintah untuk menutup Stasiun Karet, Jakarta Pusat.

Ia meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, mengingat stasiun itu memiliki peran penting bagi masyarakat pengguna transportasi umum.

“Kalau melihat kepentingannya, tolong dikaji dulu ya, tolong dikaji, karena saya lihatnya orang lebih banyak turun di Karet, meskipun agak crowded (padat) karena lebih mudah aksesnya ke sana,” ujar Wa Ode saat dikonfirmasi pada Selasa (7/1/2025).

Meskipun akses di sekitar Stasiun Karet masih perlu ditata ulang, kata Wa Ode, penutupan bukanlah solusi yang tepat.

Ia menyebutkan beberapa kondisi di sekitar stasiun, seperti keberadaan rel penyeberangan dan area di bawah jembatan yang kurang tertata, dapat diperbaiki tanpa harus menghentikan operasional stasiun.

“Meskipun memang serem sih kalau turun di situ, langsung ada rel penyeberangan, terus di bawah jembatan, terus nyebrang-nyebrang gitu memang, tapi tolong dikaji dulu deh,” kata dia.

Lebih lanjut, Wa Ode menegaskan pemerintah seharusnya mencari cara untuk menata Stasiun Karet tanpa menutupnya.

Keberadaan stasiun-stasiun seperti Karet, ucap dia, justru mempermudah akses masyarakat terhadap transportasi umum, yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah.

“Diakalin apalah gitu. Tidak usah ditutup. Kan kita ini pengen warga menggunakan transportasi umum. Kalau tempatnya makin banyak, itu kan makin senang dia, artinya mereka mudah mau akses gitu,” ungkap Wa Ode.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Stasiun Karet direncanakan akan ditutup tahun ini.

Penutupan ini bertujuan untuk memperbaiki ekosistem perkeretaapian agar lebih optimal.

Kinerja Kereta Bandara Jakarta dinilai masih kurang optimal dalam menyerap potensi penumpang, meskipun data InJourney menunjukkan bahwa ada 56 juta penumpang yang menggunakan kereta tersebut.

“Ini yang tadi dibilang, kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (Stasiun) Karet ditutup,” ujarnya saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI, Jakarta, Rabu (1/1/2025).

Sumber