Kronologi Bocah di Bekasi Tewas Dibunuh Ayah-Ibu Usai Muntah

Kronologi Bocah di Bekasi Tewas Dibunuh Ayah-Ibu Usai Muntah

Bocah berinisial RMR tewas di tangan ayah dan ibu kandungnya di dalam sebuah ruko di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Korban tewas setelah disiksa oleh orang tuanya gara-gara muntah di depan minimarket tempat mereka mengemis.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu (5/1/2025). Awalnya, kedua tersangka, Aidil Zacky Rahman alias Zack (19) alias Kidoy dan Sinta Dewi (22) bersama korban berangkat ke minimarket tempatnya mengemis di Kampung Jatibaru, Kelurahan Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Sekitar pukul 20.45 WIB korban muntah di teras minimarket karena habis minum susu pemberian orang," kata Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/1/2025).

Selanjutnya, ibu korban, Sinta, membersihkan muntahan tersebut. Berselang setengah jam kemudian atau sekitar pukul 21.00 WIB, ayah korban, Zack, datang ke minimarket untuk mengemis bersama Sinta dan korban.

"Karena minimarket akan ditutup, sebelum meinggalkan minimarket tersangka A meminta tersangka SD untuk membeli lem terlebih dahulu untuk dihirup," imbuhnya.

Saat mereka akan pergi, orang tua korban itu ditegur oleh salah satu karyawan minimarket yang meminta tersangka untuk membersihkan kembali sisa bekas muntahan korban yang belum bersih. Karyawan minimarket itu sempat mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Dan karyawan tersebut menyampaikan kepada para tersangka apabila diulangi lagi (muntah di teras) maka tidak diperbolehkan mengemis di tempat tersebut," katanya.

Mendengar teguran pegawai minimarket itu, tersangka Zack emosi. Setelah itu, sekeluarga itu kembali ke ruko kosong tempatnya beristirahat sehari-hari.

Setibanya di ruko tersebut, tersangka ayah bukannya mengobati putranya, malah mabuk dengan menghirup lem. Sementara ibu menasihati korban.

"Sampai di tempat istirahat sekitar pukul 22.30 WIB, tersangka A menghirup lem/ngelem yang dibeli di minimarket, sedangkan tersangka SD menasehati korban supaya tidak muntah sembarangan," katanya.

Emosional kedua orang tua tak berhenti saat itu. Tersangka ibu menampar korban sebanyak dua kali di bagian mulut dan mencubitnya sebanyak 3 kali.

"Setelah selesai menghirup lem, masih dalam pengaruh lem, tersangka A meluapkan emosinya dengan cara menarik dengan keras tangan korban kemudian menampar korban dengan keras pada bagian pipi sebelah kiri sebanyak 2 kali, tersangka A lanjut memukul korban bagian dada," jelas Wira.

Tak hanya itu saja, A juga memukul pantat korban dengan kemoceng sebanyak 2 kali sambil mengingatkan agar korban tidak muntah sembarangan. Karena masih emosi, ayah kembali menyiksa korban.

"Dikarenakan masih emosi tersangka A lanjut menendang korban pada bagian dada sebanyak 1 kali yang membuat korban terjatuh dalam keadaan posisi duduk. Kemudian tersangka A menendang korban kembali pada bagian pipi sebelah kiri hingga kepala korban terbentur pintu besi rolling door ruko, saat korban sudah tidak berdaya dengan menunjukkan adanya sesak nafas," jelasnya.

Pada saat itu, si ayah menyuruh istrinya untuk membeli minyak kayu putih. Korban kemudian diolesi minyak kayu putih di dada dan hidung, namun tidak sadarkan diri.

"Selanjutnya tersangka beristirahat dan berharap korban akan sadar keesokan harinya. Pada hari Senin tanggal 6 Januari sekitar pukul 06.00 WIB tersangka SD bangun dan melihat korban sudah tidak bernafas dan tangan serta kaki sudah dingin dan kaku meninggal dunia," tuturnya.

Sumber