Kronologi Pemancing Tewas Usai Terjatuh dari Tebing Pakalelang, NTT

Kronologi Pemancing Tewas Usai Terjatuh dari Tebing Pakalelang, NTT

KOMPAS.com - Nasib malang menimpa Petrus Padma, seorang pemancing asal Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (26/10/2024). 

Padma ditemukan tewas tenggelam setelah jatuh dari tebing di Perairan Takalelang. Tim SAR gabungan menemukan jasad Petrus pada Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 11.05 WITA, di kedalaman sekitar lima meter. 

"Korban ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 11.05 WITA," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan, Minggu (27/10/2024), di Maumere.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden ini bermula pada Jumat (25/10/2024) sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu korban bersama beberapa rekannya memancing di tebing Perairan Takalelang. 

Setelah itu, Petrus memancing dari atas tebing, sementara rekan-rekannya berada di pinggir pantai. 

Tak berselang lama, rekan-rekan korban mendengar ada suara teriakan dari arah Petrus, namun rekan-rekannya awalnya mengabaikannya.

"Awalnya teman-temannya tidak menghiraukan, karena mereka yakin bahwa itu suara bukan korban," ujar Supriyanto.

Namun, sekitar pukul 11.00 WITA, beberapa teman Petrus yang menyelam di sekitar pantai menemukan sandal miliknya tergeletak di pinggir pantai. 

Rekan-rekan korban yang merasa cemas pun bergegas ke rumah korban untuk melaporkan kejadian tersebut. 

Setelah hari mulai malam, Petrus tak kunjung kembali ke rumah. Hal itu membuat pihak keluarga semakin cemas dan memutuskan melaporkan kejadian ini ke Pos SAR Alor pada Sabtu pagi pukul 09.00 WITA.

Setelah menerima laporan dari pihak keluarga, Kantor SAR Maumere langsung menyiapkan tim gabungan yang terdiri dari 11 personel. 

Pukul 10.20 WITA, tim SAR diberangkatkan menuju lokasi dengan menggunakan perahu karet dan dilengkapi peralatan selam, aqua eye (pendeteksi bawah air), serta peralatan medis SAR. 

Tim SAR bekerja cepat, mengingat pentingnya waktu dalam operasi penyelamatan di perairan.

"Tim SAR gabungan langsung dikerahkan ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, termasuk peralatan selam dan aqua eye untuk mendeteksi korban di bawah air," jelas Supriyanto.

Setelah melakukan penyelaman intensif, akhirnya tim SAR berhasil mendeteksi keberadaan korban pada kedalaman lima meter di bawah permukaan air. 

Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan jenazah Petrus Padma kemudian dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.

"Korban ditemukan pukul 11.05 WITA di bawah permukaan laut pada kedalaman lima meter. Selanjutnya, korban dievakuasi menuju rumahnya untuk disemayamkan," pungkas Supriyanto.

Penemuan jasad Petrus Padma membawa duka mendalam bagi keluarga serta masyarakat Desa Lembur Barat, yang merasa kehilangan seorang warga yang dikenal gigih dan ramah. 

Tragedi ini menjadi peringatan bagi para nelayan agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di area yang memiliki risiko kecelakaan tinggi.

Pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah bekerja keras dalam menemukan jasad Petrus. 

Kasus ini pun menambah panjang daftar insiden nelayan yang mengalami kecelakaan di kawasan perairan NTT.

(Penulis Serafinus Sandi Hayon Jehadu | Editor Sari Hardiyanto)

 

Sumber