Kronologi Tukang Telur Gulung Tewas Diikat Bos Usai Dikeroyok

Kronologi Tukang Telur Gulung Tewas Diikat Bos Usai Dikeroyok

Penjual telur gulung berinisial MR (32) tewas akibat dianiaya atas tuduhan mencuri sepeda motor. Korban MR setidaknya 3 kali dipukuli oleh keempat tersangka hingga akhirnya tewas.

Kapolsek Tebet Kompol Murodih menjelaskan, awalnya AS (46) menyuruh korban untuk belanja keperluan berjualan telur gulung pada Senin (2/12/2024), sekitar pukul 14.30 WIB. MR lalu pergi berbelanja menggunakan sepeda motor milik tersangka lain, MF (28).

"Korban diminta belanja yang menggunakan sepeda motor Beat nomor polisinya B-4618-SNR warna hitam milik MF ya, waktu itu mereka disuruh untuk beli telur. Kemudian tidak balik," kata Murodih di kantornya, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Karena MR tak kunjung kembali, AS kemudian mengabarkan kepada komunitas ojek online (ojol) untuk ikut menginformasikan jika melihat motor MF yang dibawa MR. Pada malam di hari yang sama, MR dikabarkan di dekat Stasiun Bekasi.

AS dan MF lalu mengajak dua rekannya, yakni R dan AR, untuk mendatangi MR. Keempat pria itu lalu menghajar MR di kawasan Bekasi.

"Kemudian di sana mereka kemudian sempat memukuli di Bekasi, di daerah Bekasi, setelah itu mereka mengamankan kemudian dibawa ke daerah Tebet," katanya.

Pada Selasa (3/12), sekitar pukul 00.15 WIB, AS dan ketiga rekannya membawa korban ke daerah Tebet, tepatnya di penyeberangan rel kereta api (KA) di Tebet Timur. Korban kembali dipukuli keempat pelaku atas tuduhan pencurian motor.

"Di sana mereka juga bersama-sama memukuli si korban di tempat tersebut," ucapnya.

Tersangka kembali main hakim sendiri terhadap korban. Mereka kembali memukuli korban di rumah MF.

"Setelah dari TKP kedua, dibawa lagi ke rumah MF. Nah, di sana mereka juga dipukuli bersama-sama," ujarnya.

Setelah dari rumah MF, mereka membawa korban MR ke kontrakan AS. Lalu korban MR diikat di pohon lantas ditinggal tidur sama AS dan MF. Pada pagi harinya, korban MR ditemukan tewas.

"Jam 09.00 WIB pagi dinyatakan si korban ini meninggal sehingga di sana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal, kemudian setelah kita cek TKP ternyata betul, dan 4 orang ini yang ada di belakang saya kita amankan," katanya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Murodih mengatakan MR sudah bekerja dengan AS sekitar 6 bulan. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti terkait penganiayaan yang menyebabkan kematian korban.

"Ada beberapa yang memang nanti kita akan lihat di sini barang yang kita amankan ya salah satunya ada gunting, ada cincin yang nggak ada batunya untuk mukul, ya kemudian juga ada pecahan botol yang memang ada salah satu pelaku yang menggunakan botol gitu," jelasnya.

Polisi sempat bertanya soal alasan tersangka tak membawa korban ke rumah sakit (RS). Tersangka mengaku tak punya uang untuk pengobatan korban.

"Kalau saya lihat di TKP, mereka kan sudah lemah sudah dari Bekasi kemudian dibawa ke samping rel kereta. Kemudian, TKP ketiga sampai keempat, dan sempat saya tanya ‘kenapa nggak dibawa ke rumah sakit?’. Alasannya mereka nggak punya uang," ujarnya.

Polisi masih mendalami alasan keempat pelaku tidak melaporkan kasus dugaan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) itu ke kepolisian. Diduga, keempat pelaku pengeroyokan masih mencari sepeda motor yang disebut dicuri oleh korban.

"Jadi mungkin informasi hasil daripada penyelidikan mereka mau mencari kendaraannya karena mereka merasa bahwa kendaraannya dibawa kabur," katanya.

Sumber