KSAD Bakal Kerahkan Satuan Tempur di Kalimantan Dukung Swasembada Pangan

KSAD Bakal Kerahkan Satuan Tempur di Kalimantan Dukung Swasembada Pangan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, mengatakan akan ada batalion swasembada pangan di kawasan Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah. Prajurit tempur akan dikerahkan untuk mendukung penggarapan lahan demi menjamin swasembada tersebut.

Hal itu disampaikan Maruli usai menutup Kejurnas Judo KASAD Cup XV 2024, Minggu (15/12/2024). Maruli menyebut konsep batalion untuk menunjang swasembada pangan sudah ada sejak lama.

"Oh iya, jadi kan itu kan dari awal sudah dijelaskan bahwa dari sejak Presiden jadi Menteri, sudah dikonsepkan bahwa ada batalion, terus ada kompi produksi. Kalau nanti batalion dibentuk, ada tempatnya fokus seperti di Wanam, itu mereka akan fokus, itu kan batalion tempur sebetulnya," kata Maruli di GOR Nanggala, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2024). Ia mulanya ditanya terkait pelibatan satuan tempur untuk mendukung program swasembada pangan.

Maruli menyebut batalion terkait swasembada akan dibentuk di Kalimatan Selatan hingga Kalimantan Tengah. Nantinya akan ada gabungan batalion untuk menunjang program itu.

"Nanti kita gabung yang lain-lain pun, nanti kan ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, nanti kan ada batalion-batalion, kita gabung semua," katanya.

Pasukan tempur yang terlibat ditekankan tak akan menggangu fokus dan tugas utama di pertahanan. Maruli mengatakan untuk saat ini satuan tempur juga jarang latihan lantaran keterbatasan anggaran.

"Nah itu selalu bilang begitu, kasih duit kita untuk latihan, kita akan latihan terus. Karena latihannya juga jarang, kita bisa pakai untuk bekerja di sana gitu. Jadi kita ada program, ada jeda-jeda waktu, kita bisa atur itu," ujar Maruli.

"Nanti yang ke lapangan, sawah itu kan per gelombang, jadi yang sepertiga setengah, nanti diatur. Nanti ini pulang, latihan, ini masuk. Nanti pulang, nah. Itu diatur baik. Nanti kalau kita punya jadwal yang benar-benar satu batalion, kita pakai yang lain. Kan ada yang di kantor, ada, bisa diatur," tambahnya.

Maruli juga menjelaskan alasan pasukan batalion ini dilibatkan untuk mendukung program swasembada pangan. Ia menyebut jumlah Babinsa di lapangan tak akan mencukupi untuk mengurus ratusan ribu hektare lahan.

"Oh Babinsa cuma satu orang, satu desa, nggak mungkin dia ngurus, ngurus 1.000 meter itu setengah mati. Harus batalion. Kita mau main ratusan ribu hektare loh ini, ya, kalau babinsa cuma satu petak-petak aja," ungkapnya.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Tandyo Budi Revita sebelumnya mengungkap rencana restrukturisasi di tubuh TNI AD untuk mendukung program-program pemerintah. Dia menyebut wacana restrukturisasi itu untuk mengoptimalkan peran dan dukungan TNI AD terhadap program swasembada pangan dan makan bergizi.

"Nanti ada restrukturisasi secara besar Angkatan Darat untuk bisa menunjang program-program pemerintah yang dalam lima tahun ke depan harus kita capai sama-sama," kata Letjen Tandyo, dilansir Antara, Jumat (13/12).

Hal itu disampaikan Tandyo dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Jakarta bersama Kementerian Pertanian pada Kamis (12/12) kemarin. Wakil KSAD saat berbicara mewakili KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di hadapan 300 lebih komandan distrik militer (Dandim) saat rapat.

Kementerian Pertanian, sebagai penanggung jawab utama (leading sector) swasembada pangan, melibatkan beberapa kementerian/lembaga, kepolisian, dan TNI, termasuk TNI Angkatan Darat, untuk mencetak jutaan hektare sawah demi mempercepat tercapainya swasembada pangan.

Tandyo menegaskan TNI AD berkomitmen penuh mendukung pemerintah mencapai swasembada pangan. Menurutnya, kemandirian pangan mendukung strategi pertahanan nasional sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Oleh karena itu, Tandyo menginstruksikan jajaran dandim untuk menciptakan terobosan-terobosan dalam menjalankan program swasembada pangan. Dia juga meminta dandim-dandim untuk memanfaatkan satuan-satuan tempur di daerahnya masing-masing untuk program swasembada pangan tersebut.

Sumber