KSAL: Pengadaan Kapal Selam Scorpene Tetap Berjalan
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan, pengadaan kapal selam Scorpene tetap berjalan.
Sejauh ini, Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal selam produksi Naval Group, Perancis itu.
"Untuk pengadaan kapal selam Scorpene tetap berjalan, kontrak sudah dilaksanakan," kata KSAL ditemui di Lapangan Upacara Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
KSAL mengungkapkan bahwa pengadaan kapal selam Scorpene sejauh ini sesuai rencana.
Rencana pengadaan itu bisa dari melakukan produksi awal di dalam negeri.
"Atau bisa jadi kapal pertama yang dibuat di Perancis, kemudian sisanya dibuat di Indonesia. Tapi bisa terlaksana secara paralel," ucap Ali.
Tanda tangan kontrak pengadaan dua unit kapal selam Scorpene dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI, Naval Group, dan PT PAL Indonesia di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/3/2024).
“Naval Group merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari babak baru aliansi strategis antara Indonesia dan Perancis,” ujar Ketua dan CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet dalam siaran pers PT PAL, Selasa (2/4/2024).
Dua kapal selam Scorpene itu dibangun dengan tenaga baterai Lithium-Ion.
Siaran pers PT PAL menulis, dua kapal selam Scorpene itu akan dibangun di galangan kapal PT PAL melalui transfer teknologi.
Naval Group dan PT PAL telah bekerja sama melalui perjanjian kemitraan strategis (SPA) yang ditandatangani pada Februari 2022.
Pengadaan kapal selam Scorpene ini juga merupakan bagian perjanjian kerja sama pertahanan yang ditandatangani antara pemerintah Perancis dan Indonesia pada Agustus 2021.
Presiden Direktur PT PAL Kaharuddin Djenod mengatakan, kontrak ini merupakan komitmen dan kepercayaan tinggi pemerintah Indonesia terhadap kemampuan engineer anak bangsa Indonesia dalam memajukan teknologi pertahanan, khususnya teknologi kapal selam.
“Komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan juga didukung dengan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendukung penuh seluruh produksi kapal selam dalam negeri di PT PAL. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menguasai teknologi kapal selam,” kata Kaharuddin.