KSAL Siapkan Nama Dua Kapal Patroli Buatan Italia: KRI Brawijaya dan Prabu Siliwangi
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali telah menyiapkan dua nama untuk kapal patroli lepas pantai (PPA) yang dipesan Indonesia dari galangan kapal Italia Fincantieri.
Ali menyebutkan, dua kapal itu akan diberi nama KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi.
"Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi,” kata KSAL ditemui di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
KSAL menerangkan bahwa nama Brawijaya dan Prabu Siliwangi dipilih untuk merepresentasikan dua daerah, yakni Jawa Timur dan Jawa Barat.
Ali menuturkan, kontrak pembelian dua PPA dari Fincantieri itu kemungkinan telah efektif.
Sebab, berdasarkan informasi yang ia peroleh, pencairan uang muka untuk dua kapal PPA telah diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka. Kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh Menteri Keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA,” ucap Ali.
Diketahui, Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
Laporan Fincantieri menyebut, Kemenhan RI membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekira Rp 20,3 triliun.
Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama.
Kapal PPA juga memiliki kemampuan sebagai kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).
Fincantieri menugaskan mitra industrinya, Leonardo, untuk penyesuaian sistem kapal apabila ingin dijadikan sebagai kapal kombatan.
Ketertarikan Kemenhan RI terhadap kapal PPA bermula saat kapal OPV Italia, ITS Francesco Morosini, singgah di Indonesia pada Juli 2023.
“Kontrak ini merupakan tonggak sejarah untuk pengembangan kemitraan strategis antara kami dan Indonesia,” kata CEO dan Direktur Pelaksana Fincantieri, Pierroberto Folgiero lewat keterangan tertulis.