KSPI Sebut 2 Anak Perusahaan PT Sritex PHK Ribuan Buruh
SEMARANG, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah mengungkapkan, dua anak perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex, Sukoharjo, Jateng, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan buruh.
Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Bitratex Industries dan PT Sinar Pantja Djaja.
Sekretaris KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim mengatakan, total ada 1.027 buruh yang sudah terkena PHK dari dua perusahaan tersebut.
"Data yang kami dapatkan, memang jumlahnya 687 untuk di Bitratex dan 340 yang ada di Pantja Jaya," kata Aulia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (6/11/2024).
Laporan yang dia terima, saat ini ada belasan ribu buruh PT Sritex yang mengalami kegelisahan tentang masa depannya.
Hal ini karena raksasa tekstil di Asia Tenggara tersebut baru saja dinyatakan pailit oleh PN Niaga Semarang.
"Anak-anak cabangnya sudah di-PHK, saya khawatir yang 11.000 orang di Sukoharjo itu saat ini kan masih produksi nih, nggak ada jaminan," ucap dia.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk ikut menyelamatkan Sritex. Hal itu disebabkan gelombang PHK sudah ada di depan mata.
"Ketika ini benar-benar terjadi PHK, ya kami tidak berharap sih, tapi jika terjadi PHK ya kami siap mem-back up," ujar Aulia.
Aulia menilai tak ada jaminan bagi buruh untuk tidak terkena PHK meski manajemen Sritex sudah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan PN.
"Karena ini memang pos besar (Sritex) episentrum," tambah dia.
Terpisah, General Manager (GM) HRD Sritex Group, Haryo Ngadiyono membenarkan adanya efisiensi pegawai di PT Bitratex Industries dan PT Sinar Pantja Djaja. Namun itu terjadi jauh sebelum Sritex dinyatakan pailit.
Efisiensi itu, kata Haryo, diputuskan dan dilakukan pada 2023.
Pihaknya juga mengatakan telah menyelesaikan semua hak kepada para karyawan yang terkena efisiensi.
"Tahun lalu 2023 memang ada efisiensi di Bitratex dan SPD, tapi hak-haknya sudah selesai semua aman," ungkap dia.
Mengenai berapa jumlah karyawan yang terkena efisiensi terhadap dua anak perusahannya itu, kata Haryo masing-masing ada 600 karyawan.
"Bitratex kurang lebih 600 orang dan SPD kurang lebih 600 juga," ucap dia.