Kuasa Hukum Korban Penembakan Polisi Minta Kapolrestabes Semarang Dipecat
SEMARANG, KOMPAS.com - Zainal Abidin Petir, kuasa hukum Gamma, pelajar SMK yang menjadi korban penembakan oleh polisi, meminta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dipecat dari jabatannya.
Permintaan ini disampaikan karena Zainal menilai bahwa Irwan menghambat proses penyelidikan kasus penembakan yang terjadi pada Minggu, 24 November 2024.
"Maka Kapolrestabes juga ikut bertanggungjawablah. Katanya kemarin Kapolrestabes siap dievaluasi, kalau menurut saya ya harus dievaluasi dan dicopotlah. Supaya dalam proses penyelidikan maupun penyidikan itu penyidik biar enteng, kalau masih ada atasannya kan mesti agak-agak gimana gitu," ujar Zainal saat ditemui di SMKN 4 Semarang, Senin (9/12/2024).
Zainal menyoroti pernyataan Irwan pada jumpa pers yang digelar pada Rabu, 27 November 2024, di mana Irwan menyebut penembakan terjadi karena Aipda Robig melerai pelaku tawuran.
Namun, belakangan ini video CCTV mengungkap tidak ada tawuran yang terjadi saat insiden penembakan.
"Kan selalu menyampaikan bahwa tawuran-tawuran-tawuran, terus menunjukkan alat yang untuk tawur, ada celurit panjang, ada alat panjang sekali," ungkap Zainal.
Lebih lanjut, keluarga Gamma juga mengungkap bahwa Irwan bersama jajarannya mendatangi rumah mereka untuk membungkam kasus tersebut.
"Keluarga korban yang meninggal, Gamma, mengaku memang didatangi Kapolrestabes bersama oknum wartawan berinisial D supaya memberikan pernyataan bahwa permasalahan ini jangan dibesar-besarkan dan dianggap selesai," beber Zainal.
Zainal juga mengecam tindakan Irwan yang menghadirkan anak-anak di bawah umur saat konferensi pers.
"Pidana anak, itu anak yang bermasalah dengan hukum atau anak berkonflik dengan hukum. Jadi jangan diewer-ewer (diseret). Waduh, itu masih punya masa depan loh. Itu di undang-undang sistem peradilan pidana anak diatur, anak di bawah 18 tahun itu masih kategori anak. Ojo, diewar-ewer untuk jumpa pers kayak gitu ya," tegasnya.
Tak hanya itu, Zainal juga menyoroti pernyataan Irwan yang berbeda dengan hasil penyelidikan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono, yang menyebut Robig sempat bersenggolan dengan rombongan Gamma, A, dan S di jalan.
Alih-alih mengungkap rekam jejak pelaku pada hari kejadian, Irwan malah menonjolkan peristiwa tawuran di Semarang.
"Maka menurut saya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan perlu dievaluasi. Kapolri, supaya ini segera clear, dicopot dulu aja dari jabatannya, prosesnya biar terbuka," tandas Zainal.