Kurangi Sambal karena Harga Cabai Meroket, Penjual Ayam Penyet: Saya Banyak-banyak Minta Maaf

Kurangi Sambal karena Harga Cabai Meroket, Penjual Ayam Penyet: Saya Banyak-banyak Minta Maaf

JAKARTA, KOMPAS.com - Wiwin (35), seorang penjual ayam penyet rumahan, terpaksa mengurangi porsi sambal yang disajikan kepada pelanggan akibat kenaikan harga cabai di Jakarta.

Wiwin mengaku harus meminta maaf kepada pelanggan karena tidak dapat menyediakan sambal dengan porsi yang ’normal'.

"Iya (harus kurangi cabai) ke pelanggan, gimana lagi? Ngerti sih sebenarnya (pelanggan), pada tahu. Paling ya, saya banyak-banyak minta maaf deh," ujar Wiwin saat dijumpai, Senin (6/1/2025).

Menurut Wiwin, harga cabai hijau di Pasar Palmerah mengalami lonjakan hingga 100 persen.

Kenaikan harga ini memaksa Wiwin untuk lebih mengencangkan ikat pinggang dalam pengeluarannya untuk berjualan.

Sebelumnya, harga cabai hijau di pasar tersebut hanya Rp 30.000 per kilogram, namun kini telah mencapai Rp 65.000 per kilogram.

"Ya (kenaikan harga cabai) bikin sakit hati ya buat saya mah. Ini Rp 65.000 sekilo, ini cabe rawit hijau. Biasanya mah paling Rp 30.000," tambahnya.

Selain cabai, Wiwin juga mengungkapkan harga bawang, yang merupakan bumbu utama dalam memasak sambal, juga mengalami kenaikan.

Namun, ia merasa beruntung karena kenaikan harga bawang tidak begitu drastis.

"Kalau bawang sejauh ini sih masih aman, paling naiknya enggak separah cabai. Cabai yang paling parah," tutupnya.

Kenaikan harga cabai ini menjadi perhatian para pedagang dan konsumen, di tengah meningkatnya kebutuhan pangan di Jakarta.

Sumber