Lagi, AS Umumkan Bantuan Militer Rp 8 T untuk Ukraina
Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$ 500 juta (Rp 8 triliun) untuk Ukraina. Bantuan terbaru ini diumumkan saat pemerintahan Washington di bawah Presiden Joe Biden berupaya meningkatkan dukungan untuk Kyiv sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat.
"Amerika Serikat memberikan paket senjata dan peralatan signifikan lainnya yang sangat dibutuhkan kepada mitra Ukraina, saat mereka mempertahankan diri dari serangan Rusia yang sedang berlangsung," ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024).
Bantuan militer terbaru untuk Ukraina itu akan diambilkan dari pasokan militer AS.
Kemenangan Trump dalam pilpres November lalu telah menimbulkan keraguan untuk masa depan bantuan AS bagi Ukraina. Saat ini, ada peluang terbatas muncul bagi bantuan senilai miliaran dolar AS yang sudah disahkan untuk bisa dicairkan sebelum Trump dilantik bulan depan.
Partai Republik mengatakan pemerintahan Trump yang akan datang "kemungkinan" akan mengurangi bantuan untuk Ukraina, yang telah didukung secara kuat oleh Washington sejak Rusia menginvasi negara itu tiga tahun lalu.
Paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina yang diumumkan Blinken pada Kamis (12/12) ini mencakup amunisi bagi peluncur roket HIMARS, amunisi artileri, drone, kendaraan lapis baja dan peralatan untuk melindungi dari serangan kimia, biologi, radiologi dan nuklir, serta peralatan militer lainnya.
Paket bantuan ini berbeda dengan paket bantuan keamanan lainnya senilai US$ 988 juta dan paket terpisah senilai US$ 725 juta, yang terlebih dulu diumumkan oleh AS pada awal bulan ini.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pemerintahan Biden yang akan lengser telah mendorong upaya untuk memberikan sebanyak mungkin bantuan kepada Ukraina sebelum Trump mengambil alih kekuasaan awal tahun depan. Trump sebelumnya berulang kali mengkritik bantuan AS untuk Kyiv dan mengklaim bisa mengamankan gencatan senjata segera.
Komentar-komentar Trump telah memicu kekhawatiran di Kyiv dan Eropa soal masa depan bantuan AS, dan kemampuan Ukraina dalam menahan serangan Rusia tanpa adanya dukungan lebih lanjut dari Washington.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada Kamis (12/12) bahwa seperti yang telah diperjelas oleh Biden, AS "akan terus memberikan paket-paket tambahan hingga akhir pemerintahan ini".