Lebak Ditargetkan Jadi Penyuplai Utama Program Makan Bergizi Nasional
LEBAK, KOMPAS.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menginginkan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjadi penyedia bahan baku untuk program makan bergizi gratis di Indonesia.
Menurut Yandri, Lebak memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah untuk menyuplai bahan baku makan bergizi gratis, khususnya untuk wilayah Banten dan Jabodetabek.
"Program kabinet merah putih ada empat yaitu swasembada pangan, swasembada energi dan air, hilirisasi, serta makan bergizi. Untuk makan siang bergizi, saya berharap desa di Lebak bisa menjadi penyedia bahan baku," kata Yandri dalam kunjungan kerjanya ke Desa Sumurbandung, Kecamatan Cikulur, Lebak, Rabu (13/11/2024).
Yandri meminta Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, untuk mulai memetakan potensi desa yang ada di Lebak.
Misalnya, Kecamatan Cikulur diharapkan dapat menjadi penyuplai bahan baku pertanian seperti cabai, tomat, singkong, dan padi.
"Program makan siang bergizi ini akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh Indonesia. Tolong mulai dipetakan, bantu pak camat, pak Pj Bupati, segera dipetakan," ujarnya.
Yandri menambahkan, program makan bergizi gratis membutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam menyediakan bahan baku. Hal ini, menurutnya, akan melibatkan masyarakat di desa.
Selain itu, Yandri berencana segera menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan kementerian lain untuk mendukung kesuksesan program makan bergizi gratis.
Pemerintah Kabupaten Lebak menyatakan kesiapannya untuk menjadi penyuplai bahan baku program makan bergizi gratis, baik dari sektor pertanian maupun peternakan.
Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, menjelaskan bahwa Lebak telah melakukan persiapan untuk penyediaan bahan baku makan bergizi gratis, salah satunya di Kecamatan Gunung Kencana.
"Kami sudah direncanakan sebagai distributor pangan. Persiapan untuk makan bergizi gratis sudah berjalan, salah satunya dengan mulai menyuplai daging sapi untuk wilayah Banten, Bogor, dan Jakarta," kata Gunawan.