Lebih dari 50 Ribu Wisatawan Serbu Kediri Selama Libur Nataru
KEDIRI, KOMPAS.com - Puluhan ribu wisatawan mengunjungi sejumlah tempat wisata yang ada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, selama momentum libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kediri mencatat, total ada 50.516 pengunjung yang datang.
“Data itu akumulasi dari kunjungan pada 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Wisata Disbudpar Kabupaten Kediri, Sabila Rosad, Senin (6/1/2025).
Adapun destinasi utama yang paling banyak menyedot animo wisatawan adalah kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, dengan 36.011 pengunjung.
Wisata yang terintegrasi melalui pusat ekonomi perdagangan itu mempunyai ikon bangunan utama yang mirip Arc de Triomphe di Paris, Prancis. Dibangun pada 2003 dan diresmikan pada 2008.
Di tempat itu, selain monumen, pengunjung juga bisa menikmati taman hijau yang terdapat menara gardu pandang, hingga mengunjungi pusat hiburan rakyat.
Kunjungan tertinggi kedua adalah kawasan wisata Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar.
Tercatat ada 10.591 pengunjung yang penasaran dengan gunung yang mempunyai ketinggian 1.731 meter di atas permukaan air laut tersebut.
Selain areal kawah yang bisa dijangkau, pengunjung juga bisa menikmati panorama alam selama perjalanan maupun menikmati buah nanas yang memasuki masa panen.
Selanjutnya adalah destinasi wisata alam Besuki yang ada di pegunungan Gunung Wilis dengan jumlah 9.266 pengunjung.
Jika Gunung Kelud berada di bagian timur, maka kawasan Gunung Wilis ini berada di wilayah barat.
Di lokasi itu, wisatawan bisa menikmati panorama alam berupa jajaran pegunungan hingga sejumlah titik air terjun.
Wilayah tersebut juga dikenal dengan banyaknya sentra kuliner yang dijajakan masyarakat sekitar.
Terakhir adalah Wisata Corah di Kecamatan Pare yang menyedot 2.648 wisatawan.
Lokasi ini menawarkan kolam renang baik untuk dewasa maupun anak-anak, serta wahana permainan anak-anak. Rimbunnya pepohonan juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat outbound hingga perkemahan.