Ledakan bak Bom di Bulungan Itu Berasal dari Tempat Spa...
JAKARTA, KOMPAS.com - Pauli (69) kaget bukan kepalang ketika mendengar suara ledakan dari arah selatan Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024) sore.
Perempuan itu sedang berada di lantai enam Kejaksaan Agung saat ledakan terdengar. Dia mengira ledakan tersebut berasal dari bom di Bulungan.
"Iya saya di lantai enam Kejagung, ngedenger itu saya kira bom," kata dia saat ditemui di lokasi.
Ia bergegas turun dari tempatnya berada saat itu, Sesampainya di bawah, Pauli segera menuju kerumunan orang di depan gedung perkantoran dekat simpang Bulungan.
Di sana, asap hitam pekat sudah membubung tinggi.
Sebanyak dua mobil pemadam kebakaran berusaha mengurangi asap tebal yang keluar dari gedung itu. Para petugas tampak kelelahan dan kekurangan oksigen.
Dengan tergopoh-gopoh, dia merekam kejadian tersebut. Beberapa kali dia meminta bantuan orang-orang di sekitarnya untuk merekamkan kejadian melalui ponselnya.
Dia ingin mengabarkan kepada teman-temannya bahwa suara ledakan tadi menyebabkan kerumunan orang serta asap tebal di Bulungan.
Pauli hanya satu dari ratusan orang yang kaget dan penasaran tentang ledakan di Bulungan. Pasalnya, suara itu terdengar hingga 300 meter dari sumber ledakan.
Pauli salah posisi. Tempatnya merekam ledakan bukanlah titik ledakan itu terjadi. Gedung perkantoran itu hanya terkena dampak dari ledakan di Winners Spa yang berada tepat di belakangnya.
Di Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, ledakan itu berasal. Sebuah tabung gas 50 kilogram untuk penghangat air di Winners Spa, Bulungan, meledak.
Rafi (21) menjadi saksi matanya. Dia adalah salah satu orang yang sempat mendekati ruang mesin ketika suara kebocoran gas terdengar di spa tersebut.
Namun, Rafi berhenti di depan pintu ruang mesin. Ada tiga orang lainnya masuk ke ruangan itu. Mereka adalah teknisi, kepala staff, dan sekuriti.
Tidak lama berselang, suara kebocoran semakin membesar. Terlihat pula percikan api di sekitar titik kebocoran itu. Ketiga orang di dalam ruang mesin itu kemudian mengambil alat pemadam api ringan (APAR) dan menyemprotkannya ke titik kebocoran.
Sayangnya, hal itu justru memperparah keadaan. Tabung gas 50 kilogram meledak di depan mereka.
Suasana menjadi begitu kacau. Rafi bersaksi, orang-orang di dalam spa berhamburan ke luar. Ada yang keluar hanya dengan mengenakan handuk, ada pula yang keluar dengan darah mengucur dari kepalanya.
"Posisinya kapten, teknisi, dan sekuriti itu, saya ngelihat mereka nyamperin (sumber suara), terus meledak," kata Rafi saat ditemui di lokasi, Selasa.
Ketiga orang yang masuk ke ruang mesin mengalami luka yang berbeda-beda. Kepala staff mengalami patah kaki sebab kakinya terpental benda keras yang ada di ruangan itu.
Sekuriti mengalami kebocoran kepala dan robek pada bagian pahanya. Sementara teknisi mengalami luka bakar.
Satu orang lainnya adalah pegawai staf yang terluka karena terkena pecahan kaca ketika tabung gas meledak.
"Itu (staf) di luar. Kan meledak tuh kaca, jadi nyiprat. Pokoknya kaki berdarah, leher berdarah," tambah dia.
Rafi begitu tegang dan tidak percaya atas apa yang telah dia lihat. Empat orang yang dia kenal menjadi korban ledakan tersebut dan dilarikan ke rumah sakit.
Tidak lama berselang setelah ledakan terjadi, petugas pemadam kebakaran, kepolisian, hingga Gegana hadir di lokasi.
Sore itu, Bulungan tampak sangat sibuk. Tak ada pedagang gultik yang berdagang sebab suasana masih tegang. Gegana juga berjaga di mana-mana melarang warga melintasi Jalan Bulungan menuju SMA 70.
Beberapa waktu berselang, suasana mulai mencair. Petugas pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api dan menghilangkan asap pekat di gedung itu. Sementara pihak kepolisian telah memastikan bahwa ledakan itu bukan berasal dari bom.
KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA Anggota Gegana berjaga di depan gedung yang sempat terdengar ledakan di Bulungan, Selasa (10/12/2024).
"Jadi hasil pengecekan TKP, ini terjadi ledakan tabung gas yang ukuran 50 kilogram di Spa Winners itu. Ya tabung gas, bukan bom," kata Kepala Polsek Kebayoran Baru AKBP SF Aritonang saat ditemui di lokasi, Selasa (10/12/2024).
Aritonang mengatakan, unit Penjinak Bom Polda Metro Jaya juga telah memastikan bahwa ledakan tersebut bukanlah bom.
"Kemudian dari Tim Jibom Brimobda Polda Metro Jaya sudah datang kurang lebih delapan orang petugasnya untuk msngecek, memastikan bahwa ini bukan bom," tambah dia.
Dampak ledakan tersebut tidak hanya berdampak pada Winners Spa. Imbasnya, tembok pembatas antara Winners Spa dengan gedung perkantoran di belakangnya roboh. Dengan demikian, petugas kantor tersebut juga terdampak.
Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparni mengonfirmasi hal tersebut.
"Untuk karyawan spa (korban) ada empat orang. Terus karyawan di belakang spa itu ada gedung juga, itu tiga korbannya," kata Nunu saat ditemui di lokasi, Selasa (10/12/2024).
Akan tetapi, Nunu belum dapat merinci jenis luka yang dialami ketujuh korban ledakan spa tersebut.
Nunu hanya bilang, tiga korban yang berasal dari gedung belakang Winners Spa terluka sebab panik menghantui diri mereka.
Polisi bakal mendalami jenis luka dari ketujuh korban, sebab pihak kepolisian belum bertemu dengan korban yang saat ini sedang berada di rumah sakit.
"Kami belum cek untuk korbannya lukanya di bagian mana saja, nanti akan kita selidiki lebih lanjut," tambah Nunu.